Mohon tunggu...
Birgita Olimphia Nelsye
Birgita Olimphia Nelsye Mohon Tunggu... Desainer - Sambangi isi pikiranku.

Hakikat hidup adalah belajar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kontribusi Industri Kertas PaperOne dalam Mengelola Hutan yang Berkelanjutan

2 Mei 2017   18:24 Diperbarui: 3 Mei 2017   19:45 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendekatan Grup April tersebut memiliki keberhasilan dalam 3 indikator, yaitu pengurangan kawasan yang terbakar, keterlibatan positif dengan masyarakat, dan kontribusi terhadap keberlanjutan ekonomi jangka panjang masyarakat setempat. Pada dasarnya, program ini adalah berbasiskan pada komunitas, sehingga dapat meningkatkan upaya edukasi dan peningkatan kualitas masyarakat dalam memahami permasalahan hutan. Hal ini sesuai dengan prinsip 4C yang dimiliki perusahaan. Upaya RAPP pada keberlanjutan hutan membuat perusahaan lain tertarik untuk beraliansi. Perusahaan tersebut di antaranya adalah Asian Agri, Wilmar, IDH, Musim Mas, PM Haze (LSM Singapura).

Keberhasilan dalam program-program RAPP dapat tercapai karena memperhatikan komunikasi di dalamnya. Apa yang dikatakan dalam pesan agar dapat dilakukan, maka harus melalui proses di mana pesan tersebut didengarkan, dipahami, dan diterima oleh audiensi. Keberhasilan dalam mencapai perubahan perilaku terjadi karena mendengar, memahami, dan menerima pesan. Perubahan perilaku mendorong adanya pembuatan kebijakan, dan partisipasi publik. Pada akhirnya, akan berpengaruh terhadap brand reputation perusahaan.

Untuk mencapai perubahan perilaku target, hal-hal yang perlu dipahami adalah:

A: Attention and Attract, di mana pesan menggunakan kata-kata, gambar, dan video yang kuat. Ini nampak dalam pemilihan “program insentif Rp100.000.000” ketimbang “program perbaikan jalan 50 meter”. April lebih memilih menggunakan besaran angka supaya lebih atraktif dan menarik.

I: Interest, yaitu menjelajahi dan menemukan harapan audiensi. Hal ini dilakukan dengan mencari tahu apa yang dibutuhkan masyarakat sekitar, dan harapan mereka terhadap kegiatan industri perusahaan.

D: Desire, memberikan konteks personal, mendeskripsikan keistimewaan dan keuntungan. Misalnya dengan dibentuk Ketua Tim Komunitas Pemadam Kebakaran berarti akan ada pengurus baru dan menciptakan lapangan kerja baru.

E: Evidence, fakta dan ilmu sekarang ini. Misalnya fakta bahwa hutan di Indonesia semakin berkurang jumlahnya dan perusahaan perlu melakukan program restorasi hutan.

A: Action, memberi kejelasan tentang apa yang kita ingin audiensi untuk lakukan. Misalnya, penunjukan Ketua Tim Komunitas Pemadam Kebakaran bertujuan agar masyarakat menjaga hutan dari kebakaran.

            Perubahan perilaku ini kurang lebih dapat dijelaskan dengan Pressure State Response (PSR) Model. Pertama, adanya Pressure / tekanan terhadap alam berupa perambahan hutan. Kedua, adanya State / fakta yang menunjukkan bahwa 129 mil hektar hutan hilang sejak 1990. Terakhir, muncul Response / reaksi terhadap tekanan dan fakta tersebut berupa upaya untuk merestorasi ekosistem hutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun