Mohon tunggu...
Bikurmatin
Bikurmatin Mohon Tunggu... Administrasi - Jangan Mempermasalahkan Masalah Yang Belum Terjadi

Facebook: Biqe purpleloverz Instagram: Bikurmatin888 Find my others article on www.asalnulis.xyz/biqe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[FITO] Tentang Cinta yang Tak Terungkap

25 Agustus 2016   14:25 Diperbarui: 25 Agustus 2016   14:36 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pc: @imassitiliawati


Allisya mempercepat langkanya menelusuri dermaga yang senja itu penuh dengan lautan manusia. Matanya mencari-cari se sosok tinggi kurus berambut ikal,Fachrudin.

"All, besok aku sudah mulai pergi berlayar, kamu ga mau nganter aku ke dermaga ngucapin selamat tinggal atau apa gitu?"

"Jadi kamu serius? Kenapa secepat ini sih..Lihat besok ya Rud, kalau urusan di kantor selesai lebih cepat, aku bakal nyusul kamu ke dermaga"

"Ok, I'll be wait"

Allisya teringat percakapan terakhir nya dengan Fachruddin sore itu di cafe favorit mereka.

Fachrudin memang bukan kekasihnya, tapi rasanya Fachrudin juga bukan temannya. Adakah teman yang selalu menanyakan kabarnya setiap saat?. Adakah ia yang sekedar teman yang selalu menyempatkan waktunya untuk Allisya disaat Ia butuh?. Apakah ini yang namanya teman saat kata-kata manis dan penuh perhatian bertebaran di chat BBM dan Whatsapp mereka?. Tapi kenapa kata cinta itu tak pernah terungkap?. Haruskan Allisya menyatakan cinta nya terlebih dahulu?. Ahh tapi akankan semua nya sama saat ada kata-kata cinta diantara mereka?.

Allisya memusatkan perhatiannya pada sekelompok ABK berseragam biru laut. Ia berkeyakinan Fachruddin ada diantara mereka. Fachrudin memang baru saja lolos seleksi sebagai ABK sebuah kapal pesiar mewah yang akan berlayar Ke Australia.Dan sore ini adalah hari keberangkatannya. 

Senja mulai berganti malam. Kemerlip lampu kapal-kapal yang bersandar di dermaga seharusnya menjadi sebuah pemandangan yang indah.

“All, bicaralah, jangan memndangiku dengan ekspresi seperti ini. Kau membuatku sedih dengan kepergian ini.” Fachrudin memandang Allisya yang memasang ekspresi tak sanggup berkata-kata dan mata berkaca-kaca.

“Aku harus bicara apa lagi Rud?, toh kamu akan tetap pergi kan?. Aku bahagia asal kamu bahagia, ini memang mimpi kamu sejak lama kan?”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun