Liburan Idul Adha yang cuma sehari kali ini benar-benar kita manfaatkan semaksimal mungkin. Setelah menjalankan Ibadah selaku umat muslim yaitu Sholat Idul Adha, kami pun membuat planning liburan singkat untuk sekedar merefresh otak yang lelah karena kemarin-kemarin kita benar-benar disibukkan dengan event-event peringatan HUT Ke-71 RI. Sebenarnya ritual "Mbolang" setelah sholat ied ini sudah kita lakukan selalma beberapa tahun sih, cuma baru saya share menjadi sebuah tulisan sekarang ini karena saya jadi kompasianer belum genap setahun. Jadi pembolangan seusai sholat Ied sebelum-sebelumnya hanya terkenang foto-foto nya saja dan tersimpan di memory jangka panjang kita.
Sebenarnya kita tidak pernah punya planning yang matang apabila mau mbolang, seperti mbolang kali ini pun kita masih belum menetukan tujuan yang pasti. Apalagi teman “Google maps” kita, (seperti saya pernah sebutkan di artikel saya sebelumnya ada salah satu teman kami yang paling hafal jalan dan paling pandai mebaca peta, karena nya kami menyebutnya “Google maps”) benar-benar tidak bisa ikut karena ada acara keluarga. Akhirnya setelah banyak pertimbangan kita pun memutuskan meluncur ke Kota Batu-Malang mungkin sesampai disana menemukan inspirasi mengingat banyaknya pilihan tempat wisata seperti Selecta, Songgoriti atau Bukit Paralayang.
Sekitar jam 10 kita meluncur dari tempat tinggal kami di Sidoarjo . Baru memasuki kecamatan Porong, Sidoarjo sedikit masalah muncul, Ban motor belakang yang saya tumpangi bocor, mencari tukang tambal ban agak sulit mengingat ini adalah Hari Raya Idul Adha, akhirnya setelah menaiki sepeda oleng kurang lebih 1 km kami pun menemukan tambal ban. Tapi resikonya ban dalam harus diganti dikarenakan sobek, mungkin karena tadi sempat dinaiki dalam keadaan kempes kali ya, Ah sudahlah memang sudah waktunya ganti ban karena motor kesayangan ini memang sudah setahun lebih menemani pembolangan kami kemanapun pergi.
Satu setengah jam kemudian Kota Malang sudah kita masuki. Jalanan ramai lancar tanpa kemacetan yang berarti. Kami sempat berhenti beberapa kali untuk mengisi bahan bakar maupun menunggu teman yang tertinggal di belakang. Karena leader perjalanan kita kali ini memang salah satu temen cewek yang kalau nak sepeda macam pembalap, mengalahkan yang cowok deh pokoknya. Heheh, asal tetep waspada dan tidak ngawur ga masalah deh ya kalau mau ngebut.
Melihat pemandangan gunung dari kejauhan tiba-tiba teman saya menemukan inspirasi tujuan, “Ke bukit Paralayang gini ini pasti bagus, apalagi anginnya lagi bagus juga”. Tapi kita masih mau survey ke Selecta dulu karena teman-teman ada yang ingin kesana. Kalau saya sih sudah pernah, selecta memang salah satu tempat wisata yang cukup favorit di Kota Batu, Malang karena disana ada kolam renang, Kebun bunga-bunga yang berpetak-petak ala-ala di Belanda, dan play ground yang cukup luas untuk berpiknik.
Sekitar 45 menit kita sudah sampai di gerbang masuk Selecta, tapi kita kog jadi agak ragu ya melihat tiket masuk seharga Rp 25.000 dan membayangkan betapa ramainya suasana tempat wisata karena melihat antrian mobil yang memasuki kawasan selecta. Akhirnya kita mengurungkan niat masuk ke tempat wisata dan berganti ke tujuan lain yaitu “Gunung Banyak” atau yang lebih dikenal dengan "Bukit Paralayang”, yang menurut teman saya letaknya masih di kawasan Pujon, Kota Batu, jadi tidak terlalu jauh dari Selecta.
Sempat bertanya beberapa kali dan menyasar sekali, Sampailah kita di tempat wisata yang memang lagi hits di kalangan anak muda ini. Setelah melalui jalanan yang cukup berkelok-kelok ekstrim kita sampai di loket dan membayar Tiket masuk nya murah meriah hanya Rp 5.000/orang ditambah retribusi parkir motor Rp. 3000.
Wuiiih ternyata suasana disini juga rame banget, wah sempat bete juga karena kalau terlalu ramai pasti ga bisa menikmati. Untunglah ini Kota Batu, jadi sekalipun ramai tetap terasa menyejukkan. Menyempatkan diri untuk Sholat Dzuhur di sebuah musholla kecil yang ada lokasi tempat wisata, kami pun melanjutkan berjalan ke Gunung Banyak yang menjadi spot utama tujuan wisata, karena dari sini kita bisa melihat indahnya pemandangan kota batu dari ketinggian, dan disini juga menjadi spot untuk olahraga paralayang.
Hilangkan bete, karena tujuan kita disini untuk bersenang-senang, sama halnya pasti dengan mereka semua yang datang kesini. Keluarkan tongsis, pasang kamera dan mulailah kita melaksanakan ritual berfoto-foto dengan latar belakang pemadangan kota batu dari ketinggian yang dikelilingi bukit-bukit. Keren deh pokoknya . Suasana yang adem , udara yang sejuk benar-benar menjadikan Bukit paralayang ini favorit buat mereka yang ingin merefresh pikiran dari kejenuhan dan kepenatan tanpa harus bayar mahal.