Mohon tunggu...
binuri h
binuri h Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Perempuan di Politik Islam

24 Juni 2023   09:55 Diperbarui: 24 Juni 2023   10:06 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aktivisme perempuan dalam politik Islam dipahami sebagai upaya perempuan Muslim untuk mempertahankan hak-haknya, memperjuangkan kesetaraan gender, dan mempengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat Islam. Aktivisme perempuan ini mencakup berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, hukum, bisnis dan partisipasi politik. Aktivis perempuan memiliki peran untuk mengatasi tantangan khusus, seperti oposisi dari kelompok konservatif dengan pandangan patriarkal tentang agama dan masyarakat. Mereka sering menggunakan media sosial, organisasi masyarakat dan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran dan membentuk opini publik tentang isu-isu perempuan.

Aktivisme perempuan dalam politik Islam juga berbentuk gerakan sosial yang bertujuan mengubah kebijakan dan hukum yang menentang perempuan. Gerakan ini bertujuan untuk membela hak-hak perempuan seperti hak pendidikan, hak ekonomi, hak perkawinan dan perceraian, serta perlindungan dari kekerasan dalam rumah tangga. Aktivisme perempuan dalam politik Islam memainkan peran penting dalam perjuangan kesetaraan dan keseimbangan gender yang lebih adil di semua bidang kehidupan.

Tantangan Aktivitas Perempuan dalam Politik Islam

Keterlibatan perempuan dalam politik Islam terkait erat dengan persoalan yang kompleks. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi aktivis perempuan adalah tentangan dari kelompok konservatif dengan pandangan tradisional tentang peran perempuan dalam masyarakat. Mereka mungkin menghadapi kritik, penolakan, dan bahkan ancaman terhadap keamanan pribadi mereka. Selain itu, stereotip gender yang kuat dan norma sosial patriarki juga dapat membatasi partisipasi perempuan dalam politik Islam. Representasi politik perempuan dalam politik Islam

Dalam politik Islam, selain aktivisme, representasi politik perempuan juga menjadi isu penting. Keterwakilan politik perempuan mencakup kehadiran perempuan di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif, serta partisipasi dalam partai politik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun