Pada umumnya pembahasan tentang seni adalah membahas tentang keindahan yang terdapat pada sebuah bentuk hasil dari sebuah pemikiran, kegiatan seni adalah kegiatan emosional dimana seseorang dapat menyajikan karya indah untuk mengkomunikasikan pengalaman batinnya sehingga merangsang munculnya pengalaman batin pada manusia lain yang menghayati. Tomas Mundro mengatakan "Seni adalah alat buatan manusia untuk memberikan efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya". Seni dalam kehidupan manusia adalah hal yang tak dapat dipisahkan, artinya setiap individu memiliki seni yang dapat dikembangkan secara maksimal terutama pada usia dini.
Seni berperan penting dalam mencapai tujuan luhur pendidikan seperti membantu perkembangan estetik, membantu menyempurnakan kehidupan, meningkatkan pertumbuhan fisik, mental dan imajinasi kreatif, memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah, serta membantu menjadi pribadi yang lebih menghargai.
Sedangkan tujuan yang paling mendekati dalam pendidikan anak usia dini adalah kepuasan dalam mengungkapkan dalam bentuk karya seni. Sangatlah jelas adanya pembelajaran seni dalam  pendidikan anak usia dini dapat memberikan pengalaman kreatif dan menyenangkan. Pengalaman edukatif yang dapat dirasakan oleh anak usia dini pada kegiatan seni adalah kreatifitas. Berinteraksi dengan lingkungan bagi anak usia dini seperti membuat kolase dari bahan alam akan membuat anak tertantang untuk menemukan pola-pola untuk menghasilkan sebuah karya seni.Â
Interaksi ini akan menghasilkan kreativitas dan menjadi anak lebih kreatif. Ada beberapa kondisi yang dapat mendukung perkembangan seni  dengan meningkatkan kreatifitas anak, yaitu: 1) sarana bermain dan belajar dirancang supaya anak dapat bereksperimen dan bereksplorasi, 2) lingkungan teratur, bersih dan indah, 3) pendidik yang menarik dan memotifasi, 4) masyarakat dan orang tua mendukung terhadap program pendidikan.
Sebagaimana yang telah dituliskan oleh Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak da Sekolah Dasar, seni memiliki beberapa fungsi yang cukup esensial salah satunya adalah mengembangkan perasaan estetika. Pendidik dapat memberikan beberapa kegiatan yang dapat mengasah perasaan estetika seperti jelajah ciptaan tuhan yang dapat menjadi pemantik terhadap peserta didik untuk menuangkan rasa menjadi sebuah karya dengan menggunakan berbagai teknik yang diminati baik itu kolase, membatik, mencetak, finger painting dll.
Dapat dijelaskan bahwasannya ketika peserta didik melakukan tepuk rukun islam di situlah seni  dikembangkan yaitu bertepuk tangan dengan pola yang berirama sebagaimana yang telah menjadi peraturan mentri pendidikan dan kebudayaan RI no 137 tahun 2014 tentang standar nasional pendidikan anak usia dini dalam lingkup seni.
Berikut contoh tepuk rukun islam yang dapat mengasah kemampuan seni :
Rukun islam ada lima
Prok 3x
Satu Syahadat
Prok 3x
Dua sholat
Prok 3x
Tiga zakat
Prok 3x
Empat puasa
Prok 3x
Lima pergi haji
Prok 3x
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H