Pagi yang riuh dengan suara-suara polos peserta didik yang membawa aroma minyak telon dan bedak tabur yang tumpah membuat kelucuan semakin menyambar.Â
mereka mulai mengasah kemampuan berkomunikasi dengan cara masing-masing, Â yang memilih berdiri ditengah kelas sedang melakukan diskusi besar siapa yang akan lari dan siapa yang harus mengejar, sedang dipojok kelas ada cerita seru dari sekumpulan individu cantik yang sedang bertukar pengalaman minggu kemaren,Â
saking serunya jajan yang dipegang hanya terbuka tanpa dimakan begitupun tas terus dipunggung tak terlepas.
Sudah sampai waktunya pengalihan riuh menjadi kegiatan bermain terarah yang menyenangkan dan dimulai dari pembukaan, seketika muncullah dari pintu kelas dua mahluk mungil salah satunya bernama Gamar
Gamar merupakan peserta didik yang unik dan baik, dia seorang cowok yang mengatakan "aku adalah cewek, tepuk cantik bukan tepuk semangat, suka kuda pony dan barbie warna kesukaanku pink" pernyataan lucu ini menjadi kajian pertama dikelas dan didukung oleh logat Gamar yang sangat gemulai setiap mencurhatkan perlakuan teman bermain dikelas
Dibulan pertama ternyata Gamar belum menemukan teman bermain yang klop.Â
Sesekali dia hanya menyendiri disetiap kegiatan bersama dan ternyata hal ini berlanjut sampai bulan-bulan berikutnya, sejalan dengan bergantinya hari mulailah konseling cerita bergambar diterapkan, ternyata ada beberapa titik terang yang melatar belakangi perilaku Gamar, mulai dari kekerasan fisik hingga mental, selain konseling cerita bergambar, setiap memanggil nama Gamar selalu di embeli  "laki- laki"baik dikegiatan presensi atau lainnya, dan kesuksesan upaya mulai terasa selang beberapa hari saja. Gamar siapa ?? Anak cowok pemberani.Â
#HamdanSyukron
#STMadani
 .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H