Mohon tunggu...
Siti Maimanah
Siti Maimanah Mohon Tunggu... Guru - Barokah manfaat

Istajib lana,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangan Menggenggam Sembari Mata Memandang

4 September 2021   17:39 Diperbarui: 4 September 2021   17:41 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ruas cahayanya tak bisa ku tebak 

Takjubnya hati berbalut cinta

Tercipta di tengah hamparan kerlapnya cahaya

Mata ingin selalu berbinar, ketika terpaku diantara ribuan cahayanya

Tak pernah merasa tertukar walau cahayanya ikut memancar dengan sorotan sang rembulan

Terasa ikut meredup, mungkin terlalu merajuk  hingga menyentuh jiwa

Bermakna terpenting dalam dunia imajinasiku sendiri

Suara hati ikut memanggil jauh ditengah sepinya malam

Langit gelap menjadi terang karena terpaan sinarnya 

Sekisar rindu ikut menyeruap

Cuap cuap amarah mereda dengan terbiasnya hati yang sedang membuncak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun