Di Rerumputan Sabana yang luas nan  hijau
Sang mentari muncul dengan lembut
Menyapa  dengan sinarnya yang cerah,
Membangunkan rerumputan sabana  dari tidurnya
Dengan gemulai rerumputan sabana merayakan kebangkitan
Angin berbisik membelainya
Membuat tarian mengikuti irama
Mereka bersatu dalam harmoni keindahan
Rerumputan sabana, adalah kekuatan di tengah kerasnya alam
Tetap bertahan dalam  kekeringan
Tetap menghijau mata  memandang
Tetap segar dan indah
Tetap menari tak kenal lelah
Seperti buah puasa Ramadhan di siang terik  menahan lapar dan dahaga
Ditengah kemaksiatan menggoda
Di tengah rayuan kenikmatan dunia
Iman dan takwa teguh dalam taqwa
Di balik pesonanya rerumputan sabana bertahan
Bersama tanah yang sedang kekeringan
Rerumputan sabana mulai  menguning Â
Satu persatu daun gugur darinya
Sampailah hujan membasahi seluruh rerumputan sabana
Sebagai anugerah ilahi
hadir untuk dinikmati
Mereka simpan di dalam akar-akarnya
Sebagai bekal untuk kehidupan sampai kekeringan melanda
Rerumputan sabana mengajarkan bahwa
Dikala anugerah nikmat diberikan
Bersyukur dengan mengatur  menyimpan air tuk hidup di masa kering mendatang
Jangan lupa tetap hidup sederhana meski berlimpah harta tanpa berlebihan
Ramadhan ke-24
Binti Wasi'atul Ilmi
FLP Nganjuk 003/D/013/025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H