Di kaki tebing curam
Ku lihat menjulang tinggi
Di atasnya langit biru merona
Berpadu sungguh indah menawan
Siapapun ingin berada di ketinggian itu
Sebab keindahan yang mengagumkan
Melihat alam hijau, laut biru, awan putih
Bagai lukisan di atas kanvas
Seperti juga puncak Ramadhan adalah kemenangan
Siapapun ingin meraihnya
Menuju puncak tebing curam
Sebab di sana memanggil hati
Semua berlomba
Mendaki, merangkak, menapaki
Seperti sepuluh malam terakhir Ramadhan
Mereka berburu malam kemuliaan
Hanya mereka yang  mampu mengetahui
Sebab jelas dalam firman-Nya "Tahukah kamu apa malam kemuliaan itu"
Malam kemuliaan adalah lebih baik dari seribu bulan
Itulah Lailatul Qadar
Teruslah berjuang menggapai
Terutama di malam-malam ganjil
Sebab di setiap dinding tebing curam adalah menantang
Mulai dengan cerita tentang perjuangan
Keringat menjadi saksi
Nafas terengah-engah
Lelah letih dan kaki terus merangkak  mendaki tanpa henti
Seperti siang menahan nafsu, lapar dan haus malamnya berburu malam Lailatul Qadar
Mendaki tebing curam bukan hanya tentang mencapai tujuan
Tapi tentang proses dan perjalanan menuju puncak
Di mana setiap langkah membentuk cerita perjuangan
Manfaat dan hikmah dalam diri
Menjadikan insan yang dikehendaki
Seperti tujuan Ramadhan menjadi manusia bertaqwa aamiin...
Ramadhan ke-23
Binti Wasi'atul Ilmi
FLP Nganjuk 003/D/013/025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H