Mohon tunggu...
Binti Munir
Binti Munir Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis 45 antologi dan 3 buku solo

Penulis dengan nama Pena "Atiek Munir", yang memiliki hobi membaca, menulis, traveling dan memotret. Kadang bersemangat bila bertemu dengan orang-orang yg sefrekuensi. Kadang bisa bersemangat pula di saat sendirian.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pengalaman Merawat Anabul

11 Januari 2025   19:59 Diperbarui: 11 Januari 2025   19:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin bagi para pecinta anabul ketika menjumpai hewan kesayangannya dalam keadaan sakit timbul kekhawatiran jika anabulnya mengalami sakit yang berkelanjutan. Saya adalah salah seorang yang mengalaminya.

Sekitar bulan Desember kemarin tepatnya dua hari sebelum hari ibu, saya mendapati anabul saya tidak mau makan. Piring makan yang terisi makanan yang biasa saya berikan tak di sentuhnya. Bahkan ia terlihat lesu dan selalu ingin menyendiri. Pupnya pun lunak dan cenderung cair. Puncak kekhawatiran saya saat ia muntah-muntah. Akhirnya saya bawa anabul saya yang bernama grey  usai di masukkan ke dalam pet cargo menuju klinik hewan yang terkenal membantu para pawrent atau cat lovers dalam menangani anabulnya saat sakit.

Beruntunglah klinik dalam kondisi tidak antri panjang mungkin karena hari libur juga. Oleh dokter grey di timbang berat badannya, diperiksa suhu tubuhnya, ternyata grey demam tinggi. Setelah dokter menanyakan gejala-gejalanya, dokter mendiagnosis grey terkena virus panleukopenia. Entah darimana kenanya. Namun menurut dokter kalau bulan Desember dan musim penghujan biasanya kucing banyak yang terkena virus.

Dokter menyarankan untuk di rawat selama seminggu, tetapi saya meminta untuk di rawat di rumah. Mengingat pernah punya pengalaman harus kehilangan anabul di klinik yang hanya bisa melihatnya sudah terbungkus underpad. Kehilangan yang amat sangat.

Beruntunglah dokter membolehkan. Dokter memberikan empat macam obat dalam bentuk sirup. Terdiri dari anti biotik yang harus tersimpan di lemari es, obat anti muntah, obat anti diare dan tetes telinga karena ternyata telinganya grey mengalami peradangan.

Sampai di rumah, grey saya isolasi kandangnya saya semprotkan desinfektan juga ruangannya. Saya berikan minuman matang dan makanan basah dengan memakai spet. Begitu pun dengan obatnya. Tentunya kerjasama dengan suami. Setiap hari kandangnya saya bersihkan, saya ganti underpad nya dan tak lupa menyemprotkan kembali desinfektan.

Dalam waktu tiga hari grey makan dengan di spet. Untuk selanjutnya grey mau makan sendiri tanpa di suapin dengan spet. Itu tandanya grey mengalami kemajuan. Namun untuk makanan basah grey belum mau. Jadi saya ganti dengan ikan cue pindang yang dikukus terlebih dahulu kemudian di tumbuk. Begitu seterusnya hingga hari ke empat belas dan obatnya pun habis. 

Di hari ke lima belas, grey saya bawa kontrol untuk memastikan apakah grey sudah sembuh atau belum. Alhasil dokter menyatakan grey sembuh dan di sarankan untuk vaksin dua minggu mendatang. Saya merasa tersanjung saat dokter mengatakan "ibu hebat bisa merawat dengan telaten hingga kucingnya bisa sehat lagi."

Kini grey sudah kembali berlari-lari dengan lincahnya dan sudah kembali manja. Catatan untuk para cat lovers anabul kita adalah tanggung jawab kita. Mari perlakukan lah mereka seperti layaknya keluarga kita, karena mereka adalah bagian dari keluarga.

Akhir kata, semoga bermanfaat...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun