Mohon tunggu...
Binti Munir
Binti Munir Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis 45 antologi dan 3 buku solo

Penulis dengan nama Pena "Atiek Munir", yang memiliki hobi membaca, menulis, traveling dan memotret. Kadang bersemangat bila bertemu dengan orang-orang yg sefrekuensi. Kadang bisa bersemangat pula di saat sendirian.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masa Lalu, Kini dan Mendatang Perspektif Surat Al-ashr

31 Desember 2024   17:43 Diperbarui: 31 Desember 2024   17:43 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di masa team Nasyid Rayhan yang berasal dari negara Malaysia sedang jaya-jayanya, ada satu nasyid yang teramat populer. 

Nasyid nya sebagai berikut 

"Demi masa sesungguhnya manusia kerugian, melainkan yang beriman dan beramal salih."

"Demi masa sesungguhnya manusia kerugian melainkan nasihat kepada kebenaran dan kesabaran."

"Ingat lima perkara sebelum lima perkara sehat sebelum sakit. Muda sebelum tua, kaya sebelum miskin. Lapang sebelum sempit. Hidup sebelum mati."

Begitulah bunyi nasyidnya yang mungkin bisa menjadi renungan saat ini.

Kita sudah berada di penghujung tahun. Beberapa jam lagi kita sudah berganti tahun. Pedagang jagung terlihat panen dimana -mana. Di ikuti pedagang arang dan semua yang berkenaan dengan pergantian tahun.

Pergantian hari, bulan dan tahun adalah sudah ketentuan-Nya. Dan yang paling penting bahwa kita harus memaknai waktu dalam perspektif Al-Qur'an.

Dalam Al-Qur'an terdapat salah satu surat yang membahas soal waktu. Dialah surat Al -ashr. Surat Al-ashr adalah surat ke 103. Ia termasuk surat terpendek selain surat Al Kautsar dan surat An-nashr. Terdiri dari tiga ayat. Sekilas memang panjang. 

Namun nyatanya hanya pembagian bacaannya saja yang di penggal karena ada seseorang saat membacanya sanggup menahan napas. Ada yang tidak bisa menahan napas saat membacanya.

Demi masa (Wal Ashri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun