KKN Era Covid-19 dalam Peningkatan Pengetahuan Kesehatan, Kualitas Edukasi Pelajar Sekolah Dasar, dan Pemberdayaan Ekonomi di Era Pandemi Covid-19

Blitar 2020 -- Kuliah Kerja Nyata atau yang dikenal dengan KKN merupakan salah satu kegiatan mahasiswa dalam bentuk pengabdian masyarakat yang diwajibkan kepada seluruh mahasiswa (yang sudah memenuhi SKS) khususnya Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta. KKN di era pandemi Covid-19 kali ini berbeda dengan KKN yang diselenggarakan sebelumnya. Kali ini, mahasiswa diwajibkan melakukan KKN di daerah tempat tinggal masing-masing (daerah asal). Hal ini menjadi hal yang sangat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa yang jarang pulang ke daerah asalnya. Dengan adanya KKN Covid-19 mahasiswa menjadi tahu terkait permasalahan yang dihadapi di daerah asal mereka, sehingga dalam menjalankan program kerja KKN, disesuaikan dengan kondisi masyarakat daerah asalnya.

Desa Ringinanom RT/RW 003/002 salah satu desa di Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar, dimana RT/RW 003/002 merupakan RT/RW berbatasan dengan desa lainnya (Kebonagung dan Karanggondang) sehingga dalam hal pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sedikit tertinggal dengan daerah yang berada di pusat pemerintahan desa. Untuk itu, dipilihlah judul "Peningkatan Pengetahuan Kesehatan, Kualitas Edukasi Pelajar Sekolah Dasar (SD), dan Pemberdayaan Ekonomi di Era Pandemi COVID-19" dan terdapat beberapa program kerja yang telah dilakukan selama KKN Covid berlangsung (45 hari) yaitu: 1) Program Sosialisasi Pembuatan dan Pemakaian Masker Kain, yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya anak-anak Sekolah Dasar (SD) yang belum mengetahui cara membuat dan memakai masker yang benar sehingga perlu diadakan sosialisasi dan edukasi. 2) Sosialisasi Cuci Tangan yang Benar dan Pembagian Handsanitizer, yang bertujuan untuk memberikan pengajaran mengenai tata cara mencuci tangan yang baik dan benar sesuai anjuran WHO, serta untuk membudayakan budaya cuci tangan sebelum dan setelah melakukan kegiatan/aktivitas mengingat banyak anak-anak yang aktif beraktivitas di luar rumah dan belum memahami cara/prosedur cuci tangan yang baik dan benar. 3) Sosialisasi Pembuatan Disinfektan, yang bertujuan untuk memberikan materi dan arahan tentang cara membuat disinfektan sendiri di rumah untuk mencegah penyebaran virus Corona. 4) Ayo Ngaji dan Belajar Bersama, bertujuan untuk membantu anak-anak untuk belajar mengaji bersama dan memberikan fasilitas guru pengajar serta tempat untuk belajar bersama karena selama pandemic Covid kegiatan ngaji diliburkan dan belum dapat berkegiatan seperti semula. 5) Pembuatan Banner untuk Edukasi Masyarakat, bertujuan untuk menghimbau masyarakat, khususnya warga Desa Ringinanom RT/RW 003/002 Udanawu Blitar yang belum memiliki kesadaran penuh untuk memakai masker saat bepergian. 6) Pembuatan Video tentang Covid-19, yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat secara luas melalui video yang telah dibuat dan dipublikasikan ke media sosial. 7) Pembuatan Poster Digital untuk Diupload di Media Sosial, yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kondisi yang berhubungan dengan covid-19. 8) Program Ketahanan Pangan, yang bertujuan untuk membantu masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah dalam mengakses bahan pokok (sembako). 9) Pembuatan Modul Siswa Kelas 6 SD untuk Menunjang Pendidikan dimana masih terdapat beberapa siswa (di Kota Batu) yang tidak memiliki akses internet (tinggal di daerah pelosok) ataupun fasilitas elektronik (HP, laptop, gadget, dll) sehingga pembuatan modul ini sangat bermanfaat untuk membantu anak-anak Kelas 6 SD untuk belajar di rumah terutama mata pelajaran Bahasa Inggris.

Ayo Ngaji juga merupakan salah satu proker KKNCovid-19

Dengan adanya KKN Covid-19 yang berlangsung di daerah asal masing-masing diharapkan mampu memberikan manfaat dan perubahan terhadap masyarakat khususnya dalam hal yang berkaitan dengan tema/judul yang diangkat yaitu "Peningkatan Pengetahuan Kesehatan, Kualitas Edukasi Pelajar Sekolah Dasar (SD), dan Pemberdayaan Ekonomi di Era Pandemi COVID-19."