Mohon tunggu...
Bintarto Joko
Bintarto Joko Mohon Tunggu... -

pada dasarnya semua orang itu baik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tiga (4) Kelompok di Indonesia

22 April 2013   19:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:47 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

TIGA (4) KELOMPOK DI INDONESIA

Menurut analisa saya yang dijamin sangat ngawur dan tidak beralasan sama sekali, pada masa pergerakan kemerdekaan Indonesia terdapat 3 kelompok ideologi yang turut bergerak membidani terbentuknya Indonesia yaitu Nasionalis, Agamis dan Komunis. Ada juga sub kelompok nasionalis yaitu semangat kedaerahan. Namun secara garis besar dapat saya kelompokkan menjadi 3 besar tersebut.

Hal inilah mungkin yang mendasari Presiden RI pertama Ir. Soekarno berusaha mewadahi semuanya dengan konsep NASAKOM. Namun dalam perjalanan sejarah membuktikan bahwa kelompok komunis beberapa kali berupaya untuk mendominasi/menggulingkan kekuasaan yang sah dengan aksi pemberontakan yang mencapai puncaknya pada tahun 1965.

Terlepas dari apapun kontroversi tentang peristiwa tersebut dapat saya simpulkan bahwa ideologi komunis telah beberapa kali mengkhianati legalitas negara dan bangsa Indonesia. Di lain pihak, kelompok agamis pun pernah ada yang berupaya mengangkangi Indonesia dengan berupaya menegakkan NII dengan Darul Islamnya. Kelompok Nasionalis dengan semangat kedaerahan yang tinggi pun sempat membelot karena kekecewaan terhadap kebijakan pusat namun cepat dipadamkan yaitu PRRI dan Permesta.

Pada masa Orba, kelompok Komunis dan Agamis radikal betul-betul dikerangkeng sehingga tidak berkutik. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan mulai lemahnya kepemimpinan Suharto serta suksesi yang tidak jelas maka bergulirlah reformasi yang membuka keran kebebasan demokrasi. Terbukanya era sekarang sangat dimanfaatkan oleh 2 kelompok yang sudah disebutkan diatas meski dengan nama lain, icon komunis jelas-jelas ditanggalkan karena mayoritas bangsa masih alergi dengannya namun dengan cerdiknya mereka membuat seolah-olah isu komunis adalah jualan yang tak laku lagi jaman sekarang.

Kelompok Agamis Radikal sedikit lebih berani dalam mengaktualisasikan diri dengan ide untuk meneggakkan agama secara kaffah namun cenderung ekstrim dengan menganggap yang lain adalah salah dan dirinyalah yang benar. Aksi-aksi mereka bahkan mirip dengan kelompok yang saya sebut pertama dengan pembakaran, penyerbuan kepada aliran lain. Apakah mereka sudah tersusupi juga?

Namun bagi saya yang paling mengerikan di masa ini adalah hilangnya jati diri, sehingga orang per orang saling menjatuhkan karena ketamakan. Masa indah kerukunan jaman dulu hilang oleh hegemoni keduniawian. Syair Ronggowarsito sepertinya masih valid hingga sekarang.

amenangi zaman édan,

éwuhaya ing pambudi,

mélu ngédan nora tahan,

yén tan mélu anglakoni,

boya keduman mélik,

kaliren wekasanipun,

ndilalah kersa Allah,

begja-begjaning kang lali,

luwih begja kang éling klawan waspada

Mengutip kalimat seorang teman, pada masa sekarang juga ada 3 kelompok yaitu, Pejuang, Pemain dan Pengkhianat. Pejuang adalah orang-orang yang bekerja, berbuat dan bertindak dengan tulus demi bangsa dan negara tanpa memperdulikan imbalan apapun jumlahnya paling sedikit dan sering tampias dalam setiap perkumpulan maupun organisasi. Pemain merupakan orang-orang awam yang hidup mengikuti arus, kadang-kadang memanfaatkan situasi layaknya oportunis dan pandai membaca situasi. Golongan inilah yang paling banyak pada masa sekarang, termasuk saya tentunya. Kelompok terakhir Pengkhianat, adalah orang-orang yang melacurkan posisi, pangkat dan jabatannya untuk kepentingan-kepentingan sesaat maupun pribadi serta kelompoknya. Jumlahnya agak banyak dewasa ini.

Jika datang masa goro-goro kelak kita akan membutuhkan pejuang-pejuang tangguh yang jumlahnya sedikit. Semoga dari kelompok pemain seperti saya banyak yang bertansformasi menjadi pejuang bukan malah berkhianat.

Jika sampai suatu masa anda harus memilih membela Indonesia atau agama anda, mana yang akan anda pilih ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun