Malang, 22 Juli 2024 -Â Kelompok KKN 44 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang bertepatan di Desa Glanggang melaksanakan kegiatan sosialisasi ecobrick di SDN 1 Glanggang dan SDN 2 Glanggang. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan ecobrick kepada siswa, dimana ecobrick sendiri merupakan pemanfaatan limbah non-organik dengan media botol. Botol tersebut diisi dengan limbah non-organik yang telah dibersihkan hingga padat dan nantinya botol tersebut disusun menjadi barang tepat guna.Â
Dengan adanya sosialisasi mengenai ecobrick ini, nantinya dapat menjadi upaya penanggulangan limbah sebagai melatih kreativitas siswa dalam menciptakan barang dengan nilai guna. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan sosialisasi ecobrick ini diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesadaran siswa mengenai pentingnya pengelolaan limbah dan dapat memberikan solusi praktis yang dapat mereka terapkan sehari-hari.Â
Pada rangkaian sosialisasi sekaligus praktek pembuatan ecobrick, para siswa dikenalkan mengenai ecobrick hingga diajarkan cara membuat ecobrick dengan benar, yang dimulai dari kegiatan memilah sampah plastik yang sesuai, mengisi botol plastik secara padat dan merata hingga membentuk barang tepat guna.Â
Para siswa kelas 4, 5, dan 6 di kedua sekolah tersebut diberikan tugas untuk membuat ecobrick dari sampah plastik yang mereka kumpulkan sendiri. Selain itu, mereka diajak untuk menyusun dan merangkai ecobrick menjadi berbagai barang berguna seperti meja, kursi, dan pot bunga. Setiap kelompok siswa bekerja sama dalam merangkai ecobrick menjadi karya yang fungsional dan estetis. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis kepada siswa, tetapi juga menginspirasi mereka untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.
Di SDN 1 Glanggang, semangat kreativitas dan kepedulian lingkungan terpancar dari siswa kelas 4, 5, dan 6. Terdiri dari total 5 kelas, para murid ini memiliki ide cemerlang untuk menciptakan kursi dari ecobrick. Menariknya, meski memiliki konsep dasar yang sama, setiap siswa menuangkan kreativitas mereka dengan menghasilkan beragam desain kursi yang unik. Keragaman bentuk ini menjadi bukti nyata bahwa imajinasi anak-anak tak mengenal batas, sekaligus menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan melalui pemanfaatan sampah plastik.
Para siswa kelas 4, 5, dan 6 di SDN 2 Glanggang menampilkan semangat dan kreativitas yang luar biasa dalam proyek ecobrick, sama halnya dengan yang dilakukan di SDN 1 Glanggang. Mereka berhasil mengubah ecobrick menjadi berbagai produk fungsional dan estetis seperti pot bunga, kursi, meja, serta simbol angka kelas. Ini tidak hanya menunjukkan komitmen mereka terhadap pelestarian lingkungan tetapi juga kemampuan mereka dalam berinovasi. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa upaya sederhana dalam mendaur ulang dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekaligus melatih keterampilan kreatif dan kerjasama di kalangan siswa.
Kelompok KKN FIA 44 juga mengadakan sesi diskusi interaktif untuk memberikan pemahaman lebih dalam mengenai dampak negatif sampah plastik terhadap lingkungan dan bagaimana Ecobrick dapat menjadi solusi yang efektif. Siswa-siswa sangat antusias mengikuti sesi ini, mereka mengajukan berbagai pertanyaan dan berbagi pengalaman mereka dalam mengelola sampah plastik di rumah.
Kegiatan sosialisasi ini mendapat respons positif dari pihak sekolah dan siswa. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa SDN 1 dan SDN 2 Glanggang akan semakin meningkat, serta tercipta generasi muda yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Kegiatan ini menunjukkan bahwa langkah kecil dalam mengelola sampah plastik dapat memberikan dampak besar bagi kelestarian lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H