Mohon tunggu...
Bintang Sukma Mardianto
Bintang Sukma Mardianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Jurnalistik

Seorang antusias Pop Culture Jepang yang kebetulan lewat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembentukan Akhlak Seorang Muslim

8 Oktober 2023   04:02 Diperbarui: 8 Oktober 2023   04:15 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penulis: Bintang Sukma Mardianto
Penulis kedua: Prof. Asep Usman Ismail

Di zaman yang modern dan serba instan saat ini, masih banyak dari anak muda, khususnya Gen Z yang merasa bingung apa esensi sebenarnya dari kata "akhlak". Mungkin kita sering mendengar kata tersebut dalam keseharian, namun hanya sebatas dijadikan candaan ataupun banyolan semata, seperti "Gaada akhlak" atau "Dasar gapunya akhlak lu" untuk menyindir teman yang sudah berbuat secara berlebihan. Jika dilihat secara Bahasa, dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) termuat bahwa akhlak memiliki arti kelakuan dan juga budi pekerti. Dan dalam Islam sendiri akhlak merujuk kepada moralitas dari masing-masing individu.

Bagi seorang muslim, pendidikan akhlak sendiri memiliki pengaruh yang sangat penting dalam membentuk kepribadian. Pendidikan akhlak bertujuan agar setiap individu muslim dapat menginternalisasi dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, antara lainnya seperti:

  • Membentuk kepribadian yang bertakwa
  • Menciptakan sikap rendah hati
  • Mengembangkan sikap jujur
  • Menumbuhkan rasa empati dan tolong-menolong
  • Membentuk integritas dalam berbagai aspek kehidupan

Dengan adanya pendidikan akhlak yang baik, seorang muslim akan memiliki kepribadian yang baik pula. Mereka akan selalu berusaha menjalankan ajaran agama dalam setiap aspek kehidupan, sehingga mampu mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Pendidikan akhlak tidak hanya berdampak pada diri individu muslim, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan, karena masyarakat yang memiliki kesadaran akhlak yang tinggi biasanya lebih harmonis dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam proses pendidikan akhlak seseorang, tidaklah dapat dicapai dengan cara yang instan. Karena baik atau buruknya akhlak seseorang itu pada dasarnya tercipta akibat kebiasaan orang tersebut. Kebiasaan dia mendengar, melihat, terus mengingat dalam memori, hingga menirukan serta mempraktikan apa yang telah mereka serap, dan dengan terus mengulangi hal-hal tersebut secara terstruktur dalam jangka waktu yang lama itulah yang dapat membentuk suatu karakter dan akhlak seseorang.

Demi mempermudah dalam proses pembentukan akhlak, terdapat 4 ranah yang dapat dijalani untuk dijadikan sebagai panduan serta tahapan dalam pendidikan akhlak. Pertama, ranah kognitif yang melibatkan pemahaman nilai-nilai moral, pada tahap ini dibagi lagi menjadi 3 level yakni: mengetahui, mengerti, dan memahami. Kedua, pengembangan emosi positif dan hal yang berkaitan dengan spiritual secara meresap, menghayati, menjiwai, dan mengakar terkait perilaku moral dalam ranah afektif. Ketiga, ranah motorik yang terkait dengan perbuatan serta pelaksanaan. Dan yang terakhir, peningkatan kemauan serta motivasi seorang muslim dalam ranah konatif. Tujuannya adalah membantu seorang muslim untuk memahami, menginternalisasi, dan menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari mereka dengan integritas dan konsistensi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun