Mohon tunggu...
Bintang Sukma Mardianto
Bintang Sukma Mardianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Jurnalistik

Seorang antusias Pop Culture Jepang yang kebetulan lewat

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kamen Rider Harus Berani Berubah demi Tetap Eksis!

3 Desember 2022   12:54 Diperbarui: 3 Desember 2022   17:20 2710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamen Rider, atau yang sering dikenal sebagai Satria Baja di Indonesia ini, merupakan serial televisi minggu pagi, yang diciptakan oleh Shotaro Ishinomori bersama TOEI Tokusatsu, dengan ditayangkannya pada kanal TV Asahi Jepang, sejak tahun 1971. 

Seiring berkembangnya zaman, Kamen Rider pun juga harus beradaptasi demi menggaet penonton yang lebih luas dan juga mendapatkan penghasilan lebih banyak, untuk keberlangsungan franchise tersebut. 

Dalam perkembangannya yang telah berjalan selama 50 tahun itu, telah terjadi banyak perubahan, yang dibagi menjadi beberapa periode, mengikuti masa pemerintahan Raja Jepang kala itu.  

Ilustrasi 3 Generasi Kamen Rider | Sumber : Superheromaxid (Facebook)
Ilustrasi 3 Generasi Kamen Rider | Sumber : Superheromaxid (Facebook)

Pembagian era yang dimaksud adalah seperti, era Showa yang mengawali franchise ini pada tahun 1971 dengan Kamen Rider Ichigo sebagai entri Kamen Rider pertama, lalu ada era Heisei dan lahir lah "A New Hero, A New Legend" yaitu Kamen Rider Kuuga pada tahun 2000, berikutnya era yang paling terkini yakni Reiwa dengan Kamen Rider Zero One sebagai pembuka era baru yang dimulai dari 2019.

Selanjutnya, inovasi-inovasi yang dilakukan oleh rumah produksi TOEI Tokusatsu diantara lain seperti :

1. DESIGN 

Berbicara soal design, kini image Kamen Rider sudah tidak hanya sebatas pahlawan bertopeng berbentuk humanoid belalang ataupun jenis serangga lainnya.  Telah banyak wujud-wujud unik yang tercipta dalam beberapa tahun kebelakang dengan ciri khas nya masing-masing. 

Contohnya seperti pada seri Kamen Rider Gaim (2013) yang mengambil bentuk dari ksatria armor dari penjuru dunia dipadukan dengan bentuk buah-buahan, lalu ada Kamen Rider Ex-Aid (2016) yang merepresentasikan dari video game khususnya game retro.

2. TEMA & MAINAN

Selain dari segi design, tema pun juga berubah ke arah yang lebih variatif mengikuti zamannya. Seperti saat zaman penayangan Kamen Rider Ryuki (2002) yang mengusung tema battle royal antar rider dengan menggunakan item kartu, yang dimana saat itu sedang ramai-ramai nya hype Anime dan permainan kartu Yu-Gi-Oh! Trading Card Game. 

Selanjutnya di masa USB Flashdisk sudah marak digunakan kalangan orang banyak, TOEI beserta BANDAI pun langsung membangun sebuah cerita yang dimana terdapat dua orang detektif yang menggunakan perangkat seperti USB yang disebut GAIA Memory umtuk berubah menjadi satu Kamen Rider, yaitu Kamen Rider Double (2009).

"Produser-produser divisi Kamen Rider diberikan keleluasaan penuh dalam mengembangkan ide baru yang amat berbeda dari serial sebelumnya/sedang tayang untuk proyek yang akan datang. Itulah mengapa Kamen Rider sekarang memiliki tema yang semakin unik bahkan tidak terfikirkan sebelumnya oleh para fans," ucap Naomi Takabe selaku produser Kamen Rider Geats (2022).

3. CERITA 

Dengan adanya tema yang makin beragam, cerita pada Kamen Rider modern tidak lah lagi monoton seperti layaknya serial rider era Showa, yang kebanyakan diceritakan sebagai cyborg hasil mutasi genetik organisasi jahat, dengan dirancang sebagai senjata biologis namun menjadi senjata makan tuan. 

Era Heisei mulai muncul drama-drama menarik di dalamnya, baik tentang pertemanan, percintaan, juga esensi menjadi superhero. Pada era Reiwa sendiri, banyak yang berpendapat bahwa sangatlah ramah keluarga, namun diisi banyaknya misteri yang membuat para fans saling berteori tiap minggu nya.

4. FORMAT 

Semakin banyaknya media hiburan, franchise Kamen Rider pun mulai ekspansi ke berbagai media lain selain acara TV. Media selain TV yang cukup sering digunakan franchise ini adalah manga/komik, seperti Fuuto Detective dengan volume pertama dirilis pada 30 Maret 2018 sebagai sekuel langsung dari Kamen Rider Double (2009), lalu manga tersebut mendapatkan adaptasi anime setelah 4 tahun kemudian dengan judul yang sama. Selain itu adapun livestage dan juga novel.   

5. TARGET PASAR

Pada dasarnya Kamen Rider ditargetkan kepada anak laki-laki di Jepang, tetapi demi meraup keuntungan lebih, TOEI selaku rumah produksi mulai melirik pasar anak-anak perempuan, terlebih karena Kamen Rider Wizard (2012) mendapatkan respon positif dari anak perempuan disana. Langkah yang diambil Toei dalam kesempatan tersebut adalah dengan memilih aktor karakter utama lulusan kontes ketampanan dan juga memperbanyak karakter Kamen Rider wanita pada seri-seri berikutnya.

Selain mengincar pasar anak perempuan, tim produksi beserta BANDAI hendak memanggil kembali para fans lama dengan melakukan remake judul-judul lawas. Karya pertama yang mereka bangun ulang diantaranya adalah Kamen Rider Amazons (2016) yang mendapatkan 2 musim dan 1 film layar lebar, lalu yang masih hangat belakangan ini yaitu Kamen Rider Black Sun (2022), dan yang akan datang tinggal menghitung bulan tidak lain tidak bukan adalah Shin Kamen Rider (2023). 

BANDAI selaku divisi merchandise dan mainan pun mengeluarkan rilisan Complete Selection Modification (CSM) atau mainan Henshin Belt untuk orang dewasa, dengan harga yang cukup fantastis.

Perubahan-perubahan pada Kamen Rider tidak dipungkiri memang harus terjadi, demi keberlangsungan franchise tersebut. Tidaklah mungkin dalam puluhan tahun penonton disuguhkan hal-hal yang terus-menerus sama pada setiap tahunnya. Terlebih kepada design, tema, dan cerita yang mungkin sudah tidak lagi relevan bagi suatu era. Jika kita sebagai fans lama merasa sudah tidak cocok dengan tayangan yang dipertontonkan sekarang, itu mungkin karena kita bukanlah lagi market utama mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun