Mohon tunggu...
Muhammad Figih Bintang
Muhammad Figih Bintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar/mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ekonomi Kreatif dan Perkembangan di Indonesia

20 Oktober 2023   06:57 Diperbarui: 20 Oktober 2023   07:00 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ihttps://images.app.goo.gl/aXDVxQq4oseY3xCt5nput sumber gambar


Ekonomi Kreatif Dan Perkembangan Di Indonesia

Oleh: Muhammad Figih Bintang Prastya dan Thoriq Hasan Abdurrachman

Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep yang berkaitan dengan penggunaan kreatifitas, inovasi dan budaya sebagai peran utama dalam menciptakan nilai ekonomi. Sebagai alternatif terhadap perekonomian tradisional yang berfokus pada produksi massal, sedangkan ekonomi kreatif lebih menekankan pada kreatifitas, desain, seni, teknologi dan produk berbasis pengetahuan. Ekonomi kreatif mencakup berbagai bidang seperti seni rupa, musik, desain, tekonologi informasi, fashion dan banyak bidang lainnya. Ekonomi kreatif mempunyai potensi untuk menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi dan mempertahankan identitas budaya dalam konteks ekonomi yang sedang berkembang. Istilah ekonomi kreatif berkembang dari konsep modal berbasis kreatifitas yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Ekonomi kreatif juga dapat dilihat sebagai konsep praktis pembangunan ekonomi yang lebih mengandalkan kreatifitas.

Di masyarakat ekonomi kreatif mencakup berbagai sector dan inisiatif yang menggabungkan antara kreatifitas, inovasi dan budaya untuk menciptakan nilai ekonomi. Berikut ini adalah contoh ekonomi kreatif pada komunitas seni rupa; galeri seni, pameran seni rupa, seniman, karya  desain grafis dan sastrawan merupakan bagian dari ekonomi kreatif. Masyarakat sering kali membeli atau menjadikan karya seni grafis, lukisan sebagai investasi dan sarana untuk menikmati seni. Karya musik para musisi juga termasuk dalam ekonomi kreatif. Biasanya para musisi atau produser music dan penyanyi akan menciptakan nilai ekonomi dari penjualan lagu, album ataupun tiket konser yang mereka jual ke publik. Industri perfilman dan hiburan juga merupakan bagian dari ekonomi kreatif. Mereka biasanya merilis film ataupun program hiburan televisi yang dimana secara tidak langsung menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat seperti casting pemeran  film maupun crew dalam film tersebut. Perancang busana, produsen pakaian, galeri butik dan perhelatan fashion merupakan contoh ekonomi kreatif dalam bidang fashion. Dalam karya-karya dalam bidang fashion biasanya mencerminkan ekspresi atau karakter para perancang busana  dan tren budaya yang akan mempengaruhi konsumen atau pembelian dalam pakaian itu sendiri. Teknologi kreatif dan perangkat lunak dari perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi dapat mengembangkan perangkat lunak seperti pengembangan AI, animasi, desain grafis dan pengembangan teknologi progaming yang akan menciptakan produk yang dapat digunakan oleh para professional yang ahli di seluruh dunia. Salah satu bagian dari ekonomi kreatif seperti kafe, restoran, dan produsen lokal lainnya dapat menciptakan produk makanan dan minuman yang menjadi ekspresi budaya dan daya tarik bagi para konsumen. Buku dan penerbitan karya tulis dan editor merupakan bagian dari ekonomi kreatif. Buku dan publikasi menggabungkan kreatifitas dalam menulis dan mendesain. Desainer arsitektur dan interior dapat menciptakan lingkungan yang unik, menarik dan fungsional. Mereka memberikan peran penting dalam pembangunan kota menjadi semakin indah, rapi dan menarik. Tak lupa teknologi informasi, perangkat lunak atau aplikasi  juga sangat berperan penting dalam pengembangan ekonomi kreatif karena pada masa sekarang promosi-promosi produk tidak bisa hanya dengan sarana promosi langsung atau face to face melainkan juga harus dengan sarana yang lebih luas yaitu salah satunya dengan menggunakan teknologi informasi dalam berbagai platform media sosial seperti Instagram, Facebook, ataupun YouTube yang dapat menjangkau hingga keseluruh dunia.

Peningkatan pelaku ekonomi kreatif  di Indonesia pertama kali dipicu oleh pembatasan jarak akibat perintah menjaga jarak dimasa pandemi COVID-19. Tak hanya berdampak pada pola komunikasi personal, digitalisasi media juga berdampak pada dunia usaha, termasuk ekonomi kreatif. Untuk memasarkan produknya, pelaku ekomi kreatif (Ekraf) harus beradaptasi dan mengikuti perubahan tersebut.  Degan membawa promosi produk ke ranah digital. Menurut data YouGov yang dikutip Facebook for Business penggunaan media sosial meningkat 38% selama pandemi COVID-19. Tingginya angka ini harus dilihat sebagai peluang bagi para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia. Selain itu, pandemic COVID-19 juga memberikan dampak signifikan terhadap sector ekonomi kreatif secara global. Hal ini terlihat jelas pada sector ekonomi kreatif di Amerika Serikat pada bulan April hingga juli 2020, bedasarkan data akhir ekonomi kreatif tercatat 2,7 juta lapangan kerja dan pendapatan sekitar $150 milyar hilang akibat keterlambatan ekonomi, kondisi yang sama peliknya juga terjadi pada sector ekonomi kreatif di Indonesia. Dikutip dari Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia 2020/2021, data menunjukkan bahwa estimasi pertumbuhan pekerja sector ekraf atau ekonomi kreatif di Indonesia -2,39%. Adanya penurunan angka ini tentu memberikan dampak besar bagi ekonomi nasional. Sebagai langkah adaptasi, pelaku ekonomi kreatif di harapkan dapat segera memmasuki ekosistem digital atau go online. Pemerintah Indonesia menargetkan akan menghadirkan 30 juta industri kreatif kedalam ekosistem digital pada tahun 2024.

"penguatan produk ekonomi kreatif harus didukung oleh ekosistem yang baik. Ekosistem ini memiliki beberapa elemen dasar. Yang terpenting, sumberdaya manusia yang kompeten dan berbakat akan menjadi penggeraknya. Kedua, tersedianya sumberdaya lain, termasuk perangkat seperti frekuensi radio sebagai alat komunikasi. Ketiga, adalah sumberdaya artifisial atau buatan seperti numbering, IP Address dominan dan lain-lainnya," kata Neil Himam selaku Deputi Bidang Digital dan Produk Ekonomi Kreatif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun