Â
Kawasaki Ninja 150 merupakan motor sport bermesin 2 tak  dengan tenaga dan akselerasi yang mumpuni untuk penggunaan harian di jalan raya perkotaan.
walaupun motor sport bermesin 2 tak tetap tidak luput dari kekurangannya, yakni kurang "kenceng". ketidakpuasan pengguna tersebut dikarenakan Ninja 150 yang mengikuti regulasi emisi  EURO 2, knalpotnya dilengkapi peredam gas buang, yakni catalytic converter sehingga tenaganya menjadi kurang maksimal.
beberapa mekanik dan influencer otomotif pengguna Ninja 150 ada yang menyarankan menggunakan knalpot racing agar kencang, karena knalpot racing pembuangnya lebih lancar dibandingkan knalpot standar sehingga tenaga lebih maksimal. knalpot racing hanya dianjurkan untuk penggunaan di sirkuit, terkadang para pengguna ada yang masih menggunakan knalpot racing dan berakhir ditilang petugas Polisi lalu lintas.
akan tetapi Babeh selaku mekanik spesialis 2 tak dari bengkel 88 motor menyarankan untuk mengganti karburator PWK 28 kepunyaan trail kawasaki KX tanpa harus ganti knalpot racing. Â menurutnya hal tersebut cukup membuat kencang tenaga dari Ninja 150.
Keihin PWK 28 memang dapat memaksimalkan akselerasi dan tenaga atas Ninja 150 karena skep berbentuk huruf D dan lubang air flow yang tirus membuat campuran bensin dan udara cepat dan deras saat masuk ke ruang bakar, hal tersebut membuat mesin dapat meraih putaran atas tanpa ada gejala kekeringan. agar lebih baik seharusnya dilakukan setting pilot jet dan main jet untuk menyesuaikan performa dengan pengendaranya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H