Tanggal 20 November 2021 bertepatan pada hari Saniscara Kliwon Wuku Kuningan, dimana masyarakat Bali atau Umat Hindu merayakan Hari Raya Kuningan. Hari Raya ini dilaksanakan 10 hari setelah Hari Raya Galungan.
Hari raya Kuningan adalah hari raya yang memperingati kebesaran Sang Hyang Widhi dalam wujud Sang Hyang Parama Wisesa. Kuning dalam kata Kuningan berarrti warna kuning dalam wuku ke-12
Makna perayaan hari raya Kuningan yaitu sebagai hari kemenangan dharma melawan adharma. Umat Hindu merayakannya sebagai wujud kemenangan kebaikan dalam melawan kejahatan. Dalam kepercayaan Hindu, dahulu pernah terjadi peperangan antara Bhatara Indah melawan Mayadenawa. Bhatara Indah sebagai simbol dharma (kebaikan), menang atas Mayadenawa yang menjadi simbol adharma (kejahatan). Lalu, muncullah perayaan Galungan - Kuningan untuk merayakan kemenangan.
Hari raya Kuningan memiliki perlengkapan yang khas yakni endongan yang menjadi simbol persembahan pada Hyang Widhi, lalu Tamyang sebagai simbol penolak marabahaya. Ada pula kolem untuk simbol tempat peristirahatan Hyang Widhi, para Dewa, dan leluhur.
Biasanya masyarkat umat hindu membuat hidangan nasi kuning saat merayakan Hari Raya Kuningan. Nasi kuning dibuat sebagai lambang kemakmuran dan dihaturkan sesajen-sesajen sebagai tanda terimakasih dan suksmaning idep kita sebagai manusia  menerima anugerah dari Sang Hyang Widhi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H