Mohon tunggu...
Bintang Muslimah
Bintang Muslimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tim PKM UnairUsung Inovasi untuk Tingkatkan Imunitas Udang Vaname

2 Juli 2024   23:32 Diperbarui: 2 Juli 2024   23:34 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim TSV Counter Melakukan Penelitian di Laboratorium Kampus Giri (20/6/2024) (Sumber: Reza Adrio Farezi)

Sektor akuakultur di Indonesia mencakup berbagai komoditas perikanan, salah satunya adalah udang vaname. Pada tahun 2020, produktivitas tambak udang vaname mengalami penurunan akibat penyakit, salah satunya disebabkan oleh Taura Syndrome Virus (TSV). Untuk mengatasi masalah tersebut, tim TSV Counter mengangkat inovasi dengan mengombinasikan karotenoid dan lisin guna meningkatkan sistem imun udang vaname (Litopenaeus vannamei) dalam mencegah serangan TSV.

Inovasi tersebut digagas oleh tiga mahasiswa dari Program Studi Kedokteran Hewan Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam (FIKKIA) Universitas Airlangga (UNAIR), yaitu Reza Adrio Fahrezi, Ryan Adi Taufiqurrahman, dan Fitri Khairunisa.

Reza mengungkapkan bahwa penyakit pada udang yang tidak segera ditangani dapat mempengaruhi program SDGs terkait kelayakan konsumsi udang vaname. "Oleh karena itu, kami mengusulkan inovasi pakan alternatif agar udang vaname lebih tahan terhadap penyakit dan produksi dapat meningkat," jelasnya.

Bahan 

Dalam penelitian tersebut, tim menggunakan karotenoid, lisin, dan udang vaname berusia 40 hari. Lisin yang digunakan berasal dari ekstrak Salvinia molesta, sedangkan karotenoid diperoleh dari ekstrak Dunaliella salina.

Memanfaatkan Potensi Karotenoid dan Lisin

Karotenoid dikenal memiliki sifat antioksidan yang kuat, sedangkan lisin adalah asam amino esensial yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Diharapkan kombinasi kedua bahan ini dapat meningkatkan imunitas udang vaname terhadap TSV.

Mewakili timnya, Ryan menambahkan bahwa untuk menentukan tingkat kelulushidupan udang vaname, tim memantau dan menghitung jumlah udang pada setiap perlakuan setiap hari, baik di awal maupun di akhir penelitian. Selanjutnya, tingkat kelulushidupan dihitung dengan menggunakan rumus tertentu.

Penelitian dan inovasi dari Tim TSV Counter menekankan pentingnya peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menyelesaikan masalah di sektor perikanan. Mereka berharap inovasi ini dapat diadopsi secara luas oleh para petambak dan menjadi solusi berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas udang vaname di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun