Aku ingin menukar suamiku. Menukar jiwanya yg rusak. Menukar tabiatnya yang tidak stabil. Tapi aku tidak ingin mengubah wujud suamiku dengan orang lain dan aku tidak ingin merubah status aku dulu baru mendapatnya suami yang baru. Aku ingin tetap wujud dan statusku tetap sama.
Karena aku benci dengan kelakuannya yang makin gila. Kelakuan yang masih saja suka selingkuh. Aku benci sama laki-laki bajingan, laki-laki yang tidak bertanggung jawab, laki-laki yang senang tidur dengan banyak perempuan, laki-laki yang suka minum-minum dan laki-laki yang tidak pernah menyembah Tuhannya.
Berawal dari sms makian yang aku baca di hpmu. Tidak kusangka kamu bisa tega terhadap aku dan terhadap perempuan itu dan anak darah daging kamu sendiri.
Selama hampir 3 tahun kamu meninggalkan mereka tanpa kamu nafkahi. Dan saat ini anak kamu sakit dan hampir sekaratpun kamu tidak merespon sms tersebut. Aku yang masih tidak percaya atas semuanya dan karena hati nuraniku yang dalam aku beranikan balas sms itu dan mengatakan dimana rs, apa nama ruangannya dan atas nama siapa. Dibalasnya sms aku dia sebutkan semuanya tapi ketika dia bilang atas nama siapa dia menulisnya dengan nada yang marah-marah. "Memang kamu bajingan cuma mau enak sendiri sampai nama anak sendiri kamu lupa. Oh iya kamu memang selama ini tidak pernah peduli sama anak kamu itu sampai azanin dan buat nama aja yang padahal ga perlu bayar kamu tidak mau apalagi kalau semuanya bayar. Dasar bajingan..."
Namanya Muhammad Radittya Pujangga. Nama yang bagus guman aku. Maka aku beranikan diri ke rumah sakit itu. Perempuan itu tidak mengenal saya. Dan saya dianggap seorang donatur yang baik hati untuk menolong anaknya. Perempuan itu memang masih muda dari aku tapi keliatan sekali kalau dia banyak pikiran.
Kucoba mendekati nenek anak itu karena sejujurnya aku benci dgn ibunya. Ibu yang telah selingkuh dengan suami aku bertahun-tahun lamanya. Mungkin kalau dia tidak punya anak perselingkuhan itu akan tetep berjalan.
Terima kasih ya bu, ibu sudah simpati terhadap cucu saya. Dia dari bayi terkena kelainan. dia harus transfusi darah mulu. Kalau dia kena luka itu yg bahaya. Sekarang badannya kaya tulang begitu. Ini gara-gara waktu hamil ibunya selalu memberi obat untuk menggugurkan. Emang sialan tuh bapak nih anak dan ibunya juga (sambil menunjuk perempuan yang lg nangis di samping anaknya). Gitu tuh kalau pacaran sama laki orang. Pas kaya gini ditinggal aja ibu dan anak kaya sampah. Aku hanya bisa mendengarkan padahal aku tidak ada niat untuk tahu soal ini. Sabar ya bu..mungkin ini memang jalan Allah..
Aku baru tahu kalau selama pernikahan kami suamiku telah berselingkuh bertahun-tahun dengan perempuan ini dan hubungan mereka renggang pas ketahuan kalau selingkuhan ini hamil. Aku pulang dengan dada membara. Kuingin memaki suamiku sendiri. Tapi ternyata aku dapat kabar kalau suamiku kena musibah. Mobilnya mengalami kecelakaan. Yang aku kagetkan adalah ada 3 orang di mobil suamiku. Yang dua aku kenal dia adalah suami dan supirnya tapi yang satunya aku tidak kenal. Dia perempuan umur sekitar 40 tahun di ktpnya tertulis nama neneng. Cuma supirku yang mengalami luka2 ringan sedangkan penumpang di belakangnya mengalami luka berat.
Menurut supirku perempuan itu klien suamiku. Dan ketika kubaca kronologisnya mereka baru saja keluar dari hotel. Aku masih berpikir mungkin mereka habis pergi meeting.
Sebulan setelah kejadian itu dan suami dinyatakan sembuh kami kembali melakukan aktifitas seperti biasanya.
Aku antarkan suami sampe pintu garasi hari ini suamiku ada tugas 3 hari di luarkota. Tidak seperti biasanya kalau suamiku pergi selalu memberitahu dari naik dan sampai turun pesawat. Aku khawatir sekali karena di teleponpun tidak dijawab. Selama satu jam aku menunggu teleponnya tapi sia-sia dan ternyata hpnya tertinggal di kamar mandi. Ku beranikan diri membuka hp suamiku. Dan kembali aku dikejutkan sms-sms mesra dari nama neneng. "Aku menunggumu bieb disini. Aku sudah mempersiapkan diri untuk memanjakanmu sayang. Cepat ke rumah yah jangan mampir-mampir dulu".