"Sebuah potensi akan terbuang sia-sia manakala tidak dibarengi dengan adanya keterampilan.". Kutipan tersebut bermakna bahwa setiap individu itu memiliki potensi, namun potensi tersebut dapat hilang apabila tidak di imbangi dengan belajar hal-hal biasa. Dalam kutipan tersebut menyinggung tentang pernyataan penguasaan Soft skills.Â
Masing-masing dari setiap individu pasti memiliki yang namanya Soft skill, namun dalam setiap individu juga memilki soft skill yang berbeda-beda. Soft skill sangat dibutuhkan apabila seseorang sudah masuk dalam dunia kerja, soft skill dapat membantu seseorang untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapinya.
Dalam dunia kerja soft skill sangat dibutuhkan untuk menjadi dasar refrensi setiap pekerja, faktor intern sikap percaya diri juga memberikan pengaruh terhadap kesiapan kerja(Saeroji et al., 2021).Â
Kesuksesan setiap individu dalam menyelesaikan pekerjaannya dapat dilihat dari bagaimana kebiasaan yang orang tersebut lakukan, apabila orang itu biasa disiplin maka pribadi yang dia dapatkan tak lain ialah berangkat bekerja tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dan teliti dalam setiap pekerjaannya. Hal ini dapat disebut penguasaan Soft skill.Â
Sedangakan penelitian terdahulu terkait penguasaan soft skill oleh Goleman dalam (Lubis, 2021) berpendapat bahwa kesuksesan seseorang didukung oleh kecerdasan emosional atau soft skill yang dianggap berkontribusi terhadap kesiapan kerja di era masa kini diikuti dengan hasil penelitiannya yang mendukung penguasaan soft skill berpengaruh terhadap kesiapan kerja. (Saeroji et al., 2021)
Lalu, bagaimana cara kita memanfaatkan soft skill ini agar kita memiliki prestasi di dalam pekerjaan kita?. Jika kita analogikan, belajar menguasai soft skill memiliki beberapa tantangan yang harus kita ketahui dahulu.Â
Soft skill terkadang sulit diukur secara kuantitatif oleh setiap orang yang ingin mengembangkan potensinya, karena pada dasarnya soft skill itu ternyata relatif berubah-ubah bagi setiap individu, faktor lain seperti kurangnya waktu dan sumber daya berpotensi menghambat seseorang menguasai soft skill yang dia miliki, selain itu hambatan seperti hambatan struktural dapat melatar belakangi kurangnya pemahaman penguasaan soft skill sejak usia sekolah.Â
Hal ini dapat berdampak negatif apabila orang tersebut terjun di dunia pekerjaan yang membutuhkan soft skill di atas rata-rata.
Namun hal ini dapat diatasi dengan cara yang sederhana. Melakukan aktivitas atau kegiatan yang dirasa menyenangkan dan bermanfaat dapat menepis segala tantangan yang disebutkan di atas, salah satunya ialah mengembangkan minat dan bakat, seperti hobi. Hobi dapat membantu meningkatkan soft skill.Â
Hobi seperti menulis dapat meningkatkan kemampuan bercerita, berpikir kritis, dan kreativitas pekerja. Selain itu mengikuti kegiatan pada masa sekolah seperti ekstrakurikuler dan organisasi dapat membentuk pribadi yang lebih baik dan membantu membuka soft skill yang terpendam dalam diri kita. Hal ini dapat berguna bagi masa depan kita kelak yang akan terjun di dunia kerja nantinya.
Soft Skill Dalam suatu sistem operasi perusahaan, ialah potensi Sumber Daya Manusia pada hakekatnnya merupakan salah satu modal dan memegang suatu peran yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan (Puspa Ratih et al., 2023), dengan soft skill kita secara tidak langsung dapat mendukung perkembangan perusahaan yang kita tempati untuk bekerja.Â