Mohon tunggu...
Idrus Mustofa
Idrus Mustofa Mohon Tunggu... -

Seni dan Sastra adalah Duniaku...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dunia Bilang, Tanah Kita Telah Jadi Kuburan Massal Rohingya - Dialog Pilu Ma dan Bocah Rakhine

16 Agustus 2013   16:36 Diperbarui: 6 Juli 2015   12:21 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Ma, apa Tuhan telah tak sayang kita, dan umat Ia lagi di bumi Arakan ini?”

“bukan lagi tak sayang, tapi lebih menguji Ia pada kita.”

“lantas, mengapa duka perih, tangis darah, dan reruntuhan puing hunian ibadah kita di Kemboh, Furam, Zailar, Buhor, dan kampung lainnya hanya dianggap sebagai epik dan keluhan luka kaum pendatang? dan, mengapa pula Ia biar mengambangkan puluhan ribu lebih bangkai-bangkai syahid di kampung kita?

“Nak, Maha memahaminya Ia dari kita, Maha mengaturnya Ia dari kita, Maha membuatnya jadi Ia lebih pada kita, agar taatnya kita oleh-Nya.”

“mengapa baru hari-hari ini dilakukan Ia, Ma?”

“agar berlaku membacanya kita!”

Kotabumi, Syawal 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun