Artikel Pengembangan & Pengabdian
Malang -- Dalam menghadapi tantangan era Society 5.0, literasi keuangan menjadi salah satu faktor penting yang perlu dikuasai oleh peserta didik sejak dini. Kecenderungan mereka untuk lebih mengutamakan pembelian barang keinginan daripada kebutuhan kerap menimbulkan masalah, sehingga pengetahuan terkait literasi keuangan menjadi hal yang krusial. Menyadari pentingnya literasi keuangan, Mahasiswa PPG Prajabatan IPS bekerjasama dengan SMP Negeri 11 Malang untuk menggelar kegiatan sosialisasi literasi keuangan yang berhasil mendapatkan respon positif dari para peserta didik.
Dengan metode yang terstruktur, rangkaian kegiatan sosialisasi meliputi kegiatan pembukaan dan sambutan, penyampaian materi oleh narasumber, pengenalan buku saku literasi keuangan oleh mahasiswa, dan sesi evaluasi.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari ketua pelaksana yang berharap sosialisasi ini dapat membantu mengubah pola konsumsi keuangan peserta didik sejak dini. Ketua pelaksana menekankan pentingnya literasi keuangan bagi peserta didik agar mereka mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Hal ini juga sejalan dengan sambutan dari perwakilan sekolah yang menegaskan pentingnya kemampuan peserta didik dalam mengelola keuangan secara bijak.
Setelah sambutan, narasumber menyampaikan materi kepada peserta didik sekitar 1,5 jam. Dalam sesi ini, peserta didik diberikan pemahaman tentang pentingnya literasi keuangan dalam membangun kesadaran peserta didik untuk mengelola keuangan yang bijak dalam kehidupan sehari-hari. Narasumber memberikan materi terkait perbedaan kebutuhan dan keinginan, skala prioritas, hingga konsep CBP Rupiah.
Proses sosialisasi berlangsung interaktif, peserta didik menunjukkan antusias yang tinggi. Mereka berkesempatan untuk bertanya dan berdialog langsung dengan narasumber, dengan beberapa pertanyaan menarik seperti "Bagaimana mengelola keuangan yang didapat saat hari raya?", "Apa perbedaan sifat konsumtif dan boros?".
Pada akhir acara, peserta didik diperkenalkan dengan buku saku literasi keuangan yang dirancang secara interaktif. Isi buku tersebut meliputi perbedaan kebutuhan dan keinginan, cara menyusun skala prioritas, dan adanya challenge menabung dalam 30 hari. Buku ini dapat menjadi panduan praktis bagi peserta didik dalam mengelola keuangan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan yang berlangsung di SMP Negeri 11 Malang ini berjalan dengan baik dan berdampak positif. "Dengan adanya sosialisasi ini, saya jadi lebih paham cara mengatur uang, dan bisa memilih barang yang benar-benar saya butuhkan," ujar salah satu peserta didik yang mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan metode yang tepat, peserta didik dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang literasi keuangan. Literasi keuangan yang ditanamkan sejak dini diharapkan dapat membantu peserta didik lebih siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan, sekaligus membentuk kebiasaan finansial yang lebih sehat.
Tim Pengabdian kepada Masyarakat: