Mohon tunggu...
Bintang Muhammad Sahara Efendi
Bintang Muhammad Sahara Efendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis Junior

Mencoba untuk mengerti dan memberi dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dosen Prodi Sejarah dan Sosiologi UIBU ''Gandeng'' Anggota Komunitas JJM Kembangkan Aplikasi Digital untuk Branding Wisata Warisan Budaya Malang

26 September 2024   08:39 Diperbarui: 26 September 2024   09:04 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Artikel Pengembangan dan Pengabdian

Malang - yang terletak di Jawa Timur, semakin menonjol sebagai destinasi wisata berkat kekayaan warisan budayanya yang memukau. Dari situs sejarah yang megah hingga tradisi lokal yang kental, Malang menawarkan berbagai potensi wisata yang siap dikembangkan lebih lanjut.

Candi Singosari, Candi Sumberawan, Candi Kidal, Candi Badut dan Candi Jago, merupakan candi peninggalan masa Hindu-Budha yang berasal dari era Kerajaan Singosari dan majapahit, adalah contoh nyata dari kekayaan budaya Malang. Candi Singosari, dengan arsitektur megah dan, serta Candi Jago dengan desain unik dihiasi ukiran yang detail, menjadi daya tarik utama bagi pengunjung yang ingin menyelami sejarah masa lalu. Di samping itu, terdapat banyak Museum seperti Museum Mpu Purwa, Museum Singhasari, Museum Brawijaya, Museum Musik Indonesia yang mampu memberikan pengalaman bagi wisatawan untuk menggali perjalanan sejarah Malang dari masa kerajaaan hingga kemerdekaan.

Dalam upaya untuk memaksimalkan potensi ini, Program Studi Pendidikan Sejarah dan Sosiologi Universitas Insan budi Utomo meluncurkan berbagai inisiatif pengembangan, salah satu cara yang dilakukan adalah mengikuti Program Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) yang di inisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program pengabdian yang dilakukan oleh dosen Prodi Pendidikan Sejarah dan Sosiologi dalam hal ini dilaksanakan oleh Bapak Ferdinan Bashofi bersama tim pengabdian dengan fokus utama adalah bagaimana mengajak komunitas lokal dalam mengembangkan dan mengelola media dan aplikasi digital untuk meningkatkan branding wisata warisan budaya.

Edukasi masyarakat dan pelatihan bagi anggota komunitas pecinta situs-situs warisan budaya juga menjadi bagian penting dari strategi pengembangan ini. "Kami ingin memastikan bahwa masyarakat lokal terutama komunitas yang bergerak pada pelestarian situs warisan budaya terlibat dan mendapatkan manfaat dari pengembangan ini," ujar Bapak Ferdinan Bashofi, Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah dan Sosiologi, Universitas IBU.

Promosi melalui media sosial, situs web, dan aplikasi digital perlu dilakukan untuk menarik lebih banyak wisatawan. Kolaborasi antara Lembaga Akademis dengan komunitas-komunitas lokal untuk mendukung pelestarian dan pengembangan berkelanjutan menjadi langkah strategis yang dijalankan.

Dengan upaya-upaya ini, Malang tidak hanya melestarikan warisan budaya yang ada tetapi juga menciptakan peluang ekonomi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya budaya lokal. Kota ini diharapkan dapat semakin dikenal sebagai destinasi wisata warisan budaya yang unggul dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun