Adit Doodleman adalah seniman visual yang tinggal di Yogyakarta, memulai karirnya dengan seni jalanan pada tahun 2005 saat ia masih duduk di bangku SMA. Adit Doodleman lulusan Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Makna dari karya Adit Doodleman yaitu banyak mata yang mengawasi sekitar. Hal ini dikaitkan dengan orang orang yang membuang sampah sembarangan dan menimbulkan tumpukan sampah. Diharapkan agar ada kesadaran dalam mengelola sampah di lingkungan sekitar dan tetap menjaga kondisi lingkungan
Karya-karya Adit Doodleman menceritakan tentang maraknya sampah yang belum terselesaikan dengan baik khususnya di daerah Yogyakarta.Â
Hal ini terjadi karena Mulai tahun 2024, TPA Regional Piyungan sudah tidak lagi menerima sampah dari kota ataupun kabupaten di DIY. Sebagai gantinya, akan diterapkan desentralisasi pengelolaan sampah secara mandiri oleh wilayah masing-masing.Â
Namun, pada praktiknya, sampah-sampah tidak hanya menggunung di TPA saja tetapi juga di jalanan, gang, dan beberapa tempat umum. Penutupan TPA Piyungan di Bantul Yogyakarta sejak 23 Juli 2023 mengakibatkan masalah sampah yang semakin tidak terkendali, mencerminkan ketidakmampuan dalam pengelolaan sampah meski regulasi sudah ada. (ASN/UW)
Tata kelola sampah di Jogja masih dalam tahap darurat karena penanganannya belum terselesaikan hingga kini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H