/1/
Ran, aku mengagumimu tanpa berlebihan. tak lebih dari rasa takjub embun pada daun itu. setia menampung kesejukannya setiap pagi. tanpa berkata apa-apa.....
/2/
Ran, aku ingin mengagumimu seperti saat ini saja. ketika aku memintal katakata sebagai kehangatan makna untuk menyelimuti dinginnya aku tanpa kamu. sebab aku khawatir dan bertanya-tanya tentang cuaca di hatimu. apakah di sana bermusim dingin juga? masih hangatkah nyala api persahabatan kita?
/3/
Ran, tidak kudengar desauan angin dari kotamu. meskipun dedaunan pohon Çınar itu masih berguguran. masih menguning dan dipetik angin yang entah berhembus dari mana......
/4/
Ran, biar dedaunan itu luruh sebelum angin membawa kabar dari kotamu. aku masih tetap mengagumimu seperti ini saja......
(SeuLanga 46. Aydınlıkevler, 11072012, 16.04)
* bintangbumoe.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H