Martin Odegaard adalah wonderkid gagal di Real Madrid. Odegaard bergabung dengan Real Madrid pada tahun 2015 dengan ekspektasi yang tinggi. Pada saat itu, Odegaard hanya berusia 15 tahun dan digadang-gadang menjadi "The Next Messi" atau "Messi dari Norwegia". Dengan umur yang masih sangat muda, tekanan yang telah diberikan kepada Odegaard sangatlah besar. Martin Odegaard harus bersaing dengan beberapa pemain yang berada di masa primanya saat itu. Gelandang Real Madrid dipenuhi dengan nama seperti Toni Kroos, Luka Modric, James Rodriguez, dan masih banyak nama lain.Â
Martin Odegaard bermain dengan Real Madrid C atau tim ketiga dari Real Madrid. Odegaard hanya bermain sekali pada musim 2014/15, dimana ia menggantikan Ronaldo saat melawan Getafe. Odegaard menjadi perhatian banyak orang karena pertandingan tersebut merupakan pertandigan pertama dari Odegaard. Walaupun Odegaard tidak memberikan gol/assist pada pertandigan tersebut, semua orang terkesan dan bersemangat untuk melihat penampilan selanjutnya dari Wonderkid asal Norwegia ini.
Seiring berjalannya waktu, Odegaard tidak pernah mendapatkan waktu bermain bersama Real Madrid. Dalam usia yang sangat muda, Odegaard tidak dapat menit bermain. Pada musim 2017/18 dan musim 2018/19, Odegaard dipinjamkan ke 2 tim yang berbeda asal belanda yaitu Sc Heerenven dan Vitesse. Dalam 2 musim tersebut, Odegaard tidak membuat Real Madrid terkesan untuk mempertahankannya. Pada akhirnya, dia dipinjamkan lagi untuk musim 2019/20 ke Real Sociedad.
Pada musim 2019/20 itulah Odegaard menemukan jati dirinya. Odegaard berhasil membawa Real Sociedad ke Final Copa Del Rey pada musim tersebut. Odegaard mampu mengemas mencetak 7 gol dan memberikan 9 assist dalam 36 pertandingan di semua kompetisi. Penampilan gemilangnya membantu Sociedad finis di posisi keenam La Liga dan mencapai final Copa del Rey. Penampilan yang gemilang ini membuat Odegaard kembali ke Real Madrid.
Real Madrid memutuskan untuk memanggilnya kembali pada musim panas 2020. Harapannya adalah bahwa Odegaard dapat menjadi bagian integral dari tim utama. Namun, dengan persaingan yang ketat di lini tengah Madrid, dia kesulitan mendapatkan waktu bermain yang cukup. Meskipun menunjukkan potensi besar, dia hanya bermain dalam beberapa pertandingan sebelum akhirnya dipinjamkan ke Arsenal pada Januari 2021.Â
Di Arsenal, Odegaard menemukan lingkungan yang lebih kondusif untuk berkembang. Dia bergabung dengan klub pada awalnya dengan status pinjaman, tetapi penampilannya yang solid membuat Arsenal tertarik untuk mempermanenkan transfernya. Pada musim panas 2021, Arsenal resmi mengontrak degaard dari Real Madrid.
Odegaard cepat beradaptasi dengan gaya bermain Arsenal dan menjadi pemain kunci di lini tengah. Kemampuan kreatif dan visi bermainnya membantu tim menciptakan banyak peluang. Dia juga menunjukkan kepemimpinan yang kuat di lapangan, yang akhirnya membuatnya diangkat menjadi kapten tim pada musim 2022-2023.
Sebagai kapten, Odegaard memimpin dengan contoh, baik di dalam maupun di luar lapangan. Di bawah kepemimpinannya, Arsenal menunjukkan peningkatan performa yang signifikan, dengan Odegaard sendiri mencetak banyak gol dan assist penting. Perannya di tim tidak hanya sebagai playmaker tetapi juga sebagai pemimpin yang memberi inspirasi kepada pemain muda dan rekan-rekan setimnya.