PSSI adalah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Mereka adalah lembaga yang mengurus sepak bola di Indonesia. Mulai dari akademi, liga, timnas, timnas wanita, dan sebagainya. Tapi mengapa sepak bola di Indonesia tidak pernah pernah maju? PSSI adalah akar dari permasalahan tersebut.
Mulai pada tahun 2010 ketika terjadi liga dualisme. Dimana terdapat 2 liga yaitu ISL (Indonesia Super League) dan IPL (Indonesia Premier League). PSSI pada saat itu menutup diri dari permasalahan liga dualisme tersebut. Nurdin Halid, Ketua PSSI pada saat itu. Memang benar-benar menutup diri dari upaya banyak pihak yang berniat untuk memperbaiki sepak bola Indonesia. Mengingat begitu banyak praktik kotor yang terjadi dalam sepak bola Indonesia.
Singkat cerita ketika Komite Normalisasi PSSI mengantarkan federasi sepak bola Indonesia itu bisa menjalani kongres dan mendapat ketua umum baru, yaitu Djohar Arifin Husein, babak baru dualisme kompetisi kembali dimulai. PSSI era Djohar Arifin Husein memutuskan untuk menunjuk Liga Prima Indonesia Sportindo dan menjadikan Indonesia Premier league liga utama. Walaupun pada akhirnya pada tahun 2012-13, proses penyatuan liga pun selesai.Â
Lanjut kepada tahun 2018 ketika terjadi match fixing atau pengaturan skor yang terjadi di liga 2. Pada duel yang berlangsung 19 November 2018 itu, pemain PS Mojokerto Putra, Krisna Adi Darma, diduga sengaja tidak mencetak gol saat menjadi algojo penalti. Beberapa pemain PS Mojokerto diduga menerima sejumlah uang untuk mengalah dalam pertandingan tersebut. Otak dari pengaturan skor yang mencatut PS Mojokerto Putera adalah Vigit Waluyo. Dia adalah sosok yang memberikan dana ratusan juta, alias Mbah Putih, dalam pertandingan PS Mojokerto Putra. Vigit Waluyo akhirnya dipenjara 3 tahun.
Lanjut di tahun 2022 ketika Timnas yang sudah maju semenjak dilatih oleh Shin Tae-Yong. Terjadi kejadian yang sangat mengenaskan di Stadion Kanjuruhan. Adanya suporter yang masuk ke dalam lapangan membuat polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan banyak korban yang tumbang di tragedi tersebut. PSSI dalam menyelesaikan masalah tersebut malah menutup diri dan mencoba mengalihkan perhatian dari tragedi tersebut.Â
PSSI tidak bertanggung jawab atas apa yang sudah terjadi sampai presiden Joko Widodo harus turun tangan dalam video yang di upload di youtubenya. Dikatakan dalam video tersebut bahwa, FIFA akan membantu proses pemulihan di sepak bola Indonesia dan mulai membenahi seperti masalah keamanan, masalah suporter dan lain lain. Dan di dalam video tersebut nama PSSI pun tidak sama sekali disebut. Padahal harusnya PSSI yang bertanggung jawab atas masalah ini.
Kemudian pada bulan Januari 2023, PSSI memutuskan untuk memberhentikan Liga 2 dan Liga 3. Ini sangat merugikan bagi klub, pemain, pelatih, dan masih banyak lagi. Tidak adanya pemasukan membuat banyak pihak dirugikan. Menurut PSSI, Liga 2 pun dianggap sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20. Tim Transformasi sepak bola Indonesia setelah Tragedi Kanjuruhan, Liga 2 pun belum memenuhi syarat keamanan dan sarana prasarana.Â
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) digelar Kamis (16/2/2023) pukul 09.00 WIB, di Hotel Shangri-La, Jakarta. KLB PSSI digelar untuk memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif (Exco) PSSI yang baru. Erick Thohir terpilih sebagai ketua umum PSSI periode 2023-2027. Ini merupakan awal yang baru dari PSSI dan persepakbolaan Indonesia. Erick Thohir merupakan owner Inter Milan disaat Inter Milan sedang dalam keadaan finansial yang buruk. Erick Thohir menyelamatkan Inter dan sudah menjual Klub tersebut pada tahun 2019. Erick Thohir merupakan peran yang sangat pas untuk sepak bola di Indonesia yang ingin berkembang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H