Tantangan dan Pertimbangan Implementasi
Meskipun manfaatnya signifikan, penerapan Agile dan DevOps tidak tanpa tantangan. Perubahan budaya organisasi, pelatihan keterampilan baru, dan investasi dalam alat otomatisasi adalah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan. Selain itu, penting untuk menyesuaikan metodologi ini dengan kebutuhan spesifik proyek dan karakteristik tim.
Dengan pemahaman yang mendalam dan penerapan yang tepat, Agile dan DevOps dapat menjadi katalisator transformasi digital, membawa organisasi menuju pengembangan perangkat lunak yang lebih responsif, efisien, dan berkualitas tinggi.
Referensi
- Fitzgerald, B., Hartnett, G., & Conboy, K. (2006). High-Speed Software Development Practices: What Works, What Doesn't. IT Professional, 8(4), 29-36. https://www.umsl.edu/~sauterv/analysis/Fall2013Papers/Buric/-5-references.html?utm_source=chatgpt.com
- Lwakatare, L. E., Karvonen, T., & Oivo, M. (2019). An Agile-DevOps Reference Architecture for Teaching Enterprise Agile. Proceedings of the 2019 IEEE/ACM 41st International Conference on Software Engineering: Software Engineering Education and Training, 1-10. https://opus.lib.uts.edu.au/bitstream/10453/135151/1/An%20Agile-DevOps%20Reference%20Architecture%20for%20Teaching%20Enterprise%20Agile.pdf?utm_source=chatgpt.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI