Mohon tunggu...
Bintang Adiyatma Haryanto
Bintang Adiyatma Haryanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswa yang sedang menempuh jurusan S1 akuntansi di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Seseorang dengan minat dibidang financial

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengapa Semakin Banyak Gen Z "Bermain" Saham?

12 Desember 2024   17:14 Diperbarui: 12 Desember 2024   17:14 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar stonks meme. (sumber: Stonks | Know Your Meme)

Investasi ritel di pasar modal adalah aktivitas pembelian instrumen keuangan oleh individu dengan skala kecil. Generasi milenial (lahir antara 1981-1996) dan Gen Z (lahir setelah 1997) kini mendominasi pasar ini di Indonesia. Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat hingga bulan Oktober 2024, sekitar 54,99% investor di pasar modal berasal dari generasi di bawah 30 tahun, sedangkan 24,36% lainnya berasal dari kelompok usia 31-40 tahun. Dahulu, dunia investasi seringkali dipandang sebagai wilayah yang hanya bisa diakses oleh mereka yang berpengalaman atau memiliki modal besar. Namun, sekarang, semakin banyak anak muda yang mulai terjun ke dunia saham, membuka akun di aplikasi trading, dan belajar mengenai cara-cara berinvestasi untuk membangun masa depan finansial mereka.

Mengapa Tren Ini Bisa Terjadi?

Ada beberapa alasan mengapa generasi muda kini semakin tertarik untuk berinvestasi di pasar modal. Pertama, kita tidak bisa mengabaikan kemudahan teknologi yang ada sekarang. Aplikasi-aplikasi investasi didalam device kita telah mengubah cara orang berinvestasi. Dulu, untuk membeli saham, orang harus datang ke broker (penghubung didalam perdagangan saham) dan melibatkan banyak proses yang memakan waktu. Sekarang, semua bisa dilakukan lewat smartphone yang lebih terjangkau, bahkan tanpa harus keluar rumah. Ini tentu membuat investasi saham menjadi lebih mudah diakses oleh semua kalangan, termasuk anak muda.

Kedua, baik generasi millennial maupun Gen Z sudah memiliki kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya merencanakan masa depan finansial untuk mencapai kebebasan finansial mereka. Setelah melalui pengalaman krisis ekonomi dan dampak pandemi, banyak dari mereka yang sadar bahwa mengandalkan pekerjaan sehari-hari saja tidak cukup untuk memastikan keamanan finansial di masa depan. Mereka melihat investasi sebagai cara untuk mencapai kebebasan finansial, mengatasi inflasi, dan menambah penghasilan pasif.

Kemudia karena generasi muda saat ini sangat terhubung dengan dunia internet dan juga banyak influencer atau komunitas online yang menawarkan edukasi tentang investasi, membuat saham bukan lagi menjadi hal yang rumit dan jauh dari jangkauan mereka, tetapi sesuatu yang bisa dipelajari secara bertahap.

Tantangan yang Perlu Dihadapi

Meski minatnya besar, bukan berarti tidak ada tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah masalah literasi keuangan. Banyak investor muda yang baru mulai berinvestasi tanpa pemahaman yang cukup tentang risiko dan cara mengelola portofolio investasi mereka. Seringkali, mereka terjebak dalam godaan keuntungan cepat dan tidak menyadari perubahan nilai harga pasar yang bisa mengancam keuangan mereka.

Selain itu, meski teknologi sudah mendukung, dunia investasi tetap memerlukan pemahaman yang mendalam dan kesabaran. Ada kalanya harga saham naik dan turun dengan cepat, dan bagi banyak investor muda yang terburu-buru, ini bisa menjadi pengalaman yang menakutkan. Di sinilah peran edukasi investasi yang lebih luas dan berkelanjutan sangat penting, agar mereka bisa mengelola risiko dan membuat keputusan yang bijak.

Kesimpulan

Tren investasi di kalangan Gen Z adalah tanda positif bahwa generasi muda semakin sadar akan pentingnya pengelolaan keuangan. Namun, untuk memastikan bahwa mereka bisa memanfaatkan peluang ini secara maksimal, diperlukan edukasi yang terus-menerus mengenai risiko dan strategi investasi yang tepat. Jika tren ini didukung dengan pemahaman yang baik dan telah sesuai dengan aturan yang dianjurkan, maka generasi muda akan lebih siap untuk mencapai keamanan finansial dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara. Sebagai negara dengan pasar modal yang terus berkembang, Indonesia perlu mendukung pertumbuhan ini dengan kebijakan yang inklusif dan edukasi yang lebih menyeluruh.

Penulis:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun