Keesokan harinya, Afikka yang sedang bercanda tawa dengan teman-temannya didepan kelas, sekilas melihat temannya Tio itu didalam kelas Bahasa sambil melihat Afikka yang sedang tertawa dengan teman-temannya. Deg... itu yang dirasakan hati Afikka, rasa penasaran dan terus penasaran menyelimuti pikirannya tentang cowok itu. Afikka merasa feelingnya benar kalau ada sesuatu dibalik Tio yang meminta nomer ha-penya. Tiba- tiba Tio pun lewat didepan Afikka...
"Eh, fik kamu dicariin!" sapa Tio kepada Afikka.
"Sapa?" jawabnya Fikka dengan singkat.
"hehehe... emangnya kamu belum disms ya?" Tanya Tio sambil melirik-lirik cowok itu.
"Sms??? Sma apa?" penasaran Afikka dengan pertanyaan Tio.
"Owh... belum ya, ya sudah, hehehe" kata Tio
"Apaan sich bikin penasaran saja?" Tanya Afikka dengan penasaran.
"mmm... ntar kamu tahu sendiri, gak enak kalau aku yang ngomongin" elak Tio.
"Ya sudah kalau tidak mau jujur, tapi awas kalau macem- macem, kamu yang nomer 1 aku buatin bergedel, ehh slah tak buat bergedel." Ancam Afikka pada Tio.
"hehehe... ya jangan, aku ya cuma disuruh temenku kok". Ujar Tio sambil senyum-senyum.
Masih seperti biasa hari itu masih suasana kurang nyaman bagi Afikka ditambah ada mata pelajaran yang membosankan yaitu Matematika, Fisika, sejarah, dan Biologi. Matematika yang membuatnya keringat dingin, grogi dan canggung, Fisika mata pelajaran yang tak kalah sulitnya dengan matematika yang membuat Afikka otaknya semakin penuh, dan Biologi adalah mata pelajaran yang membosankan karena gurunya kalau menjelaskan suaranya sangat lirih, mendukung sekali untuk tidur dikelas.