Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Penasaran ingin mengeluarkan pendapat tentang debat Capres-Cawapres…..
Debat Capres dan Cawapres sudah berlangsung tadi malam. Komentar dari hasil perdebatan tersebut bermunculan. Tentunya dengan perspektif masing-masing. Banyak yang mengatakan Jokowi-JK jadi pemenang atas Prabowo-Hatta. Tidak sedikit pula yang menyatakan sebaliknya. Namun semua tentunya punya hak untuk memberikan penilaian termasuk saya. Entah itu objektif ataupun subjektif, sesuai dengan kecendrungan Capres-Cawapres pilihannya masing-masing.
Pasangan Jokowi-JK memang lebih unggul, terutama Jokowi. Namun bukan unggul terhadap pasangan Prabowo-Hatta, tetapi lebih unggul dari dirinya sendiri dibandingkan ketika berpidato saat pencabutan nomor Capres-Cawapres maupun saat deklarasi kampanye damai..
Banyak orang sebelumnya underestimate akan penampilan Jokowi menghadapi debat Capres-Cawapres tersebut. Namun patut diakui bahwa penampilannya malam kemarin ada progress perbaikan yang cukup memadai, walaupun masih terlihat kaku dan terkesan berusaha keras untuk rilek dan santai. Karena di luar ekspektasi atau dugaan banyak orang tersebut itulah, maka penampilan Jokowi terkesan menggungguli Prabowo. Bagaikan Tim sepak bola, ketika tim tak diunggulkan mampu mengimbangi lawannya, maka tim tersebut terkesan lebih unggul tim lawan.
Kredit point sebenarnya mesti diberikan kepada pasangan Prabowo-Hatta. Di luar visi misi dan konten jawaban kedua pasangan yang menurut saya sama-sama baik, ada beberapa hal yang menyebabkan Prabowo-Hatta lebih unggul dari Jokowi-JK yaitu :
1.Prabowo-Hatta berjiwa besar dimana jika memang ada program yang baik, biarpun itu dari lawan sekalipun, mereka tak segan-segan untuk mengakuinya. Sepertinya mereka memegang prinsip “Jangan lihat siapa yang bicara, tapi dengarlah apa yang dibicarakannya.” Sungguh sikap yang sulit dilakukan oleh banyak orang. Apalagi pada forum seperti tadi malam. Hal ini tidak ditemukan pada pasangan Jokowi-JK, bahkan bangga dan cendrung sombong. Inilah keunggulan pertama pasangan Prabowo-Hatta.
2.Jokowi-JK mengajukan pertanyaan yang sifatnya menyudutkan lawan mereka, terutama JK yang menyinggung Prabowo berkaitan dengan pelanggaran HAM. Sesungguhnya pertanyaan tersebut menampar JK sendiri, karena ketika menjadi Wapres, kenapa beliau tidak mendorong secara gigih untuk menuntaskan masalah tersebut agar menjadi terang benderang. Kemudian ketika Prabowo mendampingi Megawati saat Pilpres 2009, kenapa masalah ini tidak pernah diungkit sama sekali. Maka kesimpulannya adalah semua hanya politisasi, bukan kepada pencarian KEBENARAN YANG HAKIKI (Jika demikian, bukankah kasihan keluarga dari para korban tersebut). Kembali ke atas, sementara pasangan Prabowo-Hatta mengajukan pertanyaan tidak dalam bentuk menjatuhkan lawan, namun lebih kepada menggali gagasan dan pemikiran. Inilah keunggulan kedua dari pasangan Prabowo-Hatta.
3.Ternyata memang benar pasangan Prabowo-Hatta lebih menghargai orang. Terlihat mereka selalu turut bertepuk tangan ketika lawan mereka selesai menyampaikan jawaban. Ini gesture tubuh spontan dan alami yang keluar dari sifat-sifat baik mereka. Ini keunggulan ketiga dari pasangan Prabowo-Hatta.
Semoga Prabowo –Hatta di beri amanah memimpin bangsa ini. Jikapun tidak, semoga mereka tetap berjuang untuk bangsa ini dalam kapasitas yang berbeda. Demikianlah pendapat dan pandangan saya, tidak untuk mempengaruhi siapa-siapa, karena saya bukan tim sukses. Hanya ingin menyampaikan pendapat dari persfektif saya. Silakan anda memilih dengan pertimbangan masing-masing. Kita semua adalah sebangsa dan setanah air. Ada yang lebih penting setelah pesta demokrasi ini usai, yaitu bagaimana kita memberikan konstribusi buat bangsa ini, bermanfaat buat orang lain. Jika kita sebatang pohon, mari pupuk diri kita menjadi pohon yang tumbuh subur dan berbuah lebat agar banyak orang berteduh di sana dan menikmati buahnya.
Wassalam…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H