Mohon tunggu...
Hermansyah
Hermansyah Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Kesehatan

Dengan Menulis, kita dapat mengekspresikan dalamnya Rasa_

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jokowi sebagai King Maker di Pilpres 2024

10 Februari 2024   15:30 Diperbarui: 10 Februari 2024   15:40 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : pekanbaru.tribunnews.com

MENARIK mengikuti dinamika politik tanah air akhir-akhir ini, menjelang pemilihan umum yang tinggal menghitung hari lagi, tepatnya tanggal 14 Februari 2024, geliat politik mulai dari politik nasional dalam hal ini oleh tokoh-tokoh politik nasional sampai politik lokal di daerah sampai ke desa-desa begitu nampak dan terasa disekitar kita.

Yaa, layaknya demikian adanya, ajang pemilu dengan siklus 5 tahunan, terutama pemilihan presiden menjadi sebuah pesta demokrasi bagi seluruh lapisan masyarakat negeri ini, di sambut dengan suka cita dan gegap-gempita, terlepas dari tendensi tokoh politik, isu pengklaiman dari para kontestan, maupun isu-isu tertentu yang mengakibatkan terjadinya polarisasi ditengah masyarakat kita, tapi bagi yang paham substansi demokrasi, itu di anggap hal biasa.

Kenapa demikian ? Yaa karena siapapun yang akan terpilih nantinya tetap akan menjadi presiden dan wakil presiden kita semua, presiden dan wakil presiden seluruh masyarakat negeri ini yang akan menjalankan roda pemerintahan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan, mau tidak mau, suka tidak suka, artinya setelah pemilu kita akan kembali saling merangkul dan kembali  hidup dalam kemasyarakatan.

Politik itu layak dibicarakan oleh siapapun, tanpa melihat umur dan status sosialnya, karena ini menyangkut hajat hidup bersama, dalam kaca mata personal, kegandrungan anak-anak muda untuk terlibat dalam isu politik belakangan sangat menggembirakan, bayangkan pemilu tahun 2024 ini, berdasarkan rilisan KPU (7/2023) sekitar 56,45% pemilih aktif berasal dari generasi Z maupun generasi milenial, yang secara kuantitas cukup besar dan berpotensi mempengaruhi suara dalam pilpres tahun 2024 ini.

Bukti lainnya adalah, dalam ruang-ruang diskusi seperti di media sosial, grup-grup WhatsApp, Telegram, Facebook dan sebagainya di hiasi oleh argumentasi politik, begitupun dalam forum-forum kecil di cafe, restoran sampai nongkrong pinggir jalan membahas tentang politik, dan ini menjadi luar biasa, secara tidak langsung keterlibatan dan animo masyarakat dalam menentukan siapa yang layak memimpin negeri menjadi sebuah pencerahan tersendiri bagi bangsa ini.

Namun kita kembali pada judul artikel yang saya tulis kali ini, ada banyak hal sebenarnya yang ingin saya narasikan, terutama sosok Jokowi dan pengaruhnya dalam pilpres 2024 ini, sebagai pemimpin pemerintahan 2 periode, keterlibatan langsung maupun tidak langsung dalam pilpres kali ini, posisinya sebagai presiden maupun sebagai tokoh politik tidak bisa dipandang sebelah mata, pengaruhnya dalam percaturan politik nasional bahkan bisa menentukan siapa yang layak menggantikan atau menerima tongkat estafet darinya.

Terlepas dari posisinya yang memegang kekuasaan, mulai dari menjadi Walikota, gubernur sampai presiden saat ini, namanya yang melambung seperti kilat, mengalahkan pamor para tokoh lama di tingkat nasional, seperti Wiranto, Jusuf Kalla, Surya Paloh, Megawati bahkan Prabowo, kelihaian Jokowi dalam memainkan perannya yang sulit di tebak dan baca lawan politik menjadi keunggulan tersendiri, ya ini terlihat menjadi Walikota, kemudian calon gubernur dan calon presiden langsung terpilih, walaupun menjadi kontestan pemula.

Diakui atau tidak, tapi begitulah kenyataannya yang terjadi, bahkan diakui oleh lawan-lawan politiknya, makanya tidak heran sejak awal sebelum penetapan pasangan calon presiden, para kontestan mulai gencar mendampingi Jokowi dalam berbagai kesempatan, terutama ketua-ketua partai yang berharap siapa yang diarahkan oleh Jokowi untuk direkomendasikan menjadi calon presiden maupun wakil presiden di pemilu 2024.

Tentu kita masih ingat, manuver-manuver politik Jokowi dalam berbagai kesempatan di setiap kunjungan kerjanya di berbagai daerah maupun pada forum nasional, saat di wawancarai oleh wartawan, beliau mengatakan presiden yang terpilih nanti harus melanjutkan berbagai program-programnya saat ini, seperti hilirisasi maupun IKN, dalam forum nasional misalnya, saat menyampaikan pidato didepan relawannya di stadion GBK Senayan Jakarta (26/11) lalu, Jokowi memberikan kode "Wajah keriput" dan "Rambut putih", namun jauh sebelum itu, tepatnya pada pelantikan BPP Hipmi (15/1/2020)Jokowi pernah melontarkan bahwa dalam forum ini ada yang menjadi kandidat kuat dalam pilpres tahun 2024 nanti, yang saat bersamaan ada Sandiaga Uno dalam forum itu.

Itulah Jokowi, simbol atau kode tertentu yang diutarakan justru membuat publik berspekulasi, dan inilah taktik Jokowi yang sulit dibaca oleh lawan-lawan politiknya, maka tidak heran elektabilitas Sandiaga Uno diberbagai lembaga survei di sejajarkan dengan Prabowo, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Erick Thohir sebagai tokoh potensial jadi Cawapres 2024 pada tahun 2021-2022, begitupun Ganjar Pranowo sejak Jokowi memberi kode "rambut putih" elektabilitasnya meroket di berbagai survei dan bahkan mengalahkan elektabilitas Prabowo.

Namun beberapa blunder diinternal PDIP dan Ganjar Pranowo sendiri, salah satunya adalah menolak Timnas Israel berlaga di Piala dunia U20 tahun 2023 yang dimana Indonesia sebagai tuan rumah yang berbuntut keputusan FIFA memindahkan salah satu even akbar ini ke Argentina, dan membuat publik berspekulasi bahwa Jokowi sangat kecewa, karena jauh-jauh hari Jokowi mendorong Erick Thohir selaku ketua PSSI untuk melobi FIFA menjadikan Indonesia Tuan Rumah, dan rencana itu terwujud, persiapan dan anggaran di gelontorkan untuk renovasi beberapa stadion guna memenuhi standar yang ditetapkan FIFA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun