Program vaksinasi Covid-19 telah berjalan di hampir semua lembaga dan instansi pemerintah dari Sabang sampai Merauke, termasuk instansi kesehatan, mulai dari pejabat publik dalam hal ini, Presiden, para menteri, kepala-kepala daerah sampai para tenaga kesehatan yang sekaligus prioritas karena menjadi garda terdepan melawan Covid-19.
Berpartisipasi dan mendukung program vaksinasi sangat penting saat ini, di saat negara sedang kelimpungan, dunia sejenak berhenti dengan segala keriuhannya akibat Covid-19, maka langkah terbaik sekaligus bentuk ikhtiar kita bersama untuk mengambil bagian untuk di suntik vaksin adalah solusi terbaik saat ini dalam melindungi diri kita, keluarga kita dari penyebaran Covid-19.
Proses pemberian vaksin Covid-19 dengan merk sinovac sendiri di berikan kepada orang dengan rentan umur 18 - 59 tahun berdasarkan rekomendasi lembaga Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), namun terbaru (07/2/2021) BPOM RI mengeluarkan izin untuk lansia umur 60 tahun ke atas juga harus di berikan vaksin berdasarkan uji klinis  di 3 negara.
Penyuntikan vaksin sendiri di lakukan 2 kali tahap pemberian, dan periode pertama yang saat ini sedang berjalan di berikan kepada tenaga kesehatan di seluruh tanah air dengan sasaran tervaksin 1.566.959 jiwa sampai akhir bulan februari 2021 berdasarkan target kementerian kesehatan.
Tenaga kesehatan puskesmas Patlean kabupaten Halmahera Timur provinsi Maluku Utara-pun tidak terkecuali, tepat pada hari Senin (08/2/2021) proses vaksinasi tahap pertama di lakukan di puskesmas Patlean sendiri, proses pemberian vaksin tahap pertama ini lagsung di dampingi oleh kepala kabib P2P Dinas kesehatan kabupaten Halmahera Timur bapak Ihwan SKM.,M.Kes.
Kepala puskesmas Patlean ibu Nurhan Djafar mendapat kesempatan suntikan pertama, ini sekaligus sebagai penegasan bahwa vaksin Covid-19 ini aman di gunakan, dan sesasat setelah di suntik vaksin, beliau menuturkan,
"Suntikan vaksin ini sama dengan suntikan vaksin pada umumnya, nyeri sedikit, bahkan 10 menit setelah penyuntikan mata kaya sayup, itu efek normal, tapi untuk masyarakat yang masih ragu, atau takut dengan vaksin (sinovac), buang keraguan, buang ketakutan, vaksin ini sangat aman, untuk mencegah diri kita dan keluarga dari penyebaran Covid-19".
Suntikan vaksin Covid-19 ini sekaligus sebagai momen sosialisasi oleh Puskesmas Patlean kepada masyarakat wilayah kerja puskesmas Patlean yang sebagian besar masih ragu dan takut dengan efek samping vaksin (sinovac), maka pada saat suntikan vaksin ini, puskesmas Patlean mengundang aparat desa untuk menyaksikan penyuntikan pertama ini, dalam hal ini bagian seksi pemerintahan Desa Patlean Jaya bapak Amanan ikut menyaksikan langsung proses penyuntikan.
Namun sejauh ini, efek samping vaksin sinovac ini tidak ada yang fatal, karena sejak suntikan pertama yang di berikan pada presiden Jokowi Dodo dan para kabinetnya di istana merdeka (13/1/2021) hingga saat ini telah di berikan pada ribuan tenaga kesehatan, vaksin sinovac yang di gunakan sangat aman.
Karena sebelum di suntikan, vaksin sinovac ini telah melalui berbagai tahap pengujian, telah di uji pada banyak relawan, sudah melewati uji klinis sampai tahap 3, terverifikasi oleh komite etik nasional, melalui evaluasi BPOM RI dan sudah tersertifikasi halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Namun terlepas dari itu, setelah mendapatkan suntikan vaksin, bukan berarti kita lengah, lalai dan merasa normal dalam menjalani kehidupan sehari-hari, menjalankan protokol kesehatan yaitu menerapkan 3 M yang menjadi standar baku dalam mencegah penularan Covid-19 mutlak tetap kita lakukan, yaitu mencuci tangan pakai sabun, memakai masker dan menjaga jarak, termasuk menghindari kerumunan.