Tuhan tak pernah salah, hanya kita perlu memahami maksud Tuhan, dan tidak ada yang tau besok kita akan seperti apa dan berdiri dimana, sekarang hanya perlu menikmati setiap detik menjalani hidup. Karena yang indah itu akan hadir di saat yang indah, percayalah !
Berada di disudut negeri, dengan segala keterbatasannya tidak pernah terpikirkan, namun ini adalah panggilan hati untuk mengabdi, ini adalah jalan bagaimana kami bisa berekspresi, untuk banyak belajar tentang kehidupan, tidak ada yang lebih bahagia menurut kami selain bisa berbuat dan mengikrarkan diri untuk negeri ini, melihat merah putih yang tersibah di atas langit biru, tertancap kokoh di tiang kayu perbatasan, di saat itulah hati ini tertegun, begitu kerasnya perjuangan para leluhur memperjuangkan mu.
Menjadi bagian dari Nusantara Sehat adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami, kami bisa belajar dan memahami lebih dalam tentang makna ke-indonesiaan, dengan segala kultur dan budayanya yang kaya, kami datang dan mereka menyambut dengan kehangatan, tidak pernah bertanya kami dari mana, semua melebur menjadi satu, satu dalam ke-Bhinekaan.
"Kenapa harus bertanya dan menuntut pada Negara, jika kita tidak pernah memberi sedikit pun pada Negara".
Nun jauh di Jakarta sana, mereka tengah sibuk dengan segala hiruk pikuk politiknya, para tokoh politik mengatas namakan pejuang rakyat, disaat bersamaan anak negeri di perbatasan, kepulauan sedang berjuang dengan nyata untuk negeri, dibawah terik matahari, ditengah hujan membasuh tubuh, dingin angin menusuk tulang, apa yang mau di cari ? Tujuan kita mungkin sama, tapi cara kita tak sama.
Jika tetesan hujan, reranting pohon, angin semilir bisa bercerita, mungkin mereka tidak sanggup menceritakan semua yang kami lakukan di pelosok negeri, tapi kami tak berharap agar dunia terus menyanyikan segala tentang pengabdian kami, cukup tuhan yang tau dan alam menjadi saksi.
Jalan panjang membentang didepan mata siap menanti, tapi kami sedikit lega, karena dengan berada di Nusantara Sehat, kami sedikit kuat, kami telah melewati banyak hal yang lebih sulit dari bayangan orang, tapi apa yang perlu kami takuti, jika itu untuk kebaikan, kami akan mengarunginya.
Menceritakan lewat tulisan mungkin tidak cukup untuk mengekspresikan rasa, Â namun dengan cara inilah kami mencoba berbagi, agar semakin banyak anak-anak negeri tergerak hatinya untuk lebih keras lagi berbuat untuk negeri, dengan cara kita masing-masing.
"Hai anak-anak muda, keluarlah, berkelanalah sejauh mungkin, tinggalkan pintu rumahmu sejenak, untuk belajar banyak hal disetiap sentakan kakimu melangkah, indahnya Indonesia tak bisa hanya dilihat lewat kaca televisi, lewat jendela rumah, lewat jendela pesawat, Tapi harus kau menjamahnya, berdiri dengan kakimu, merabanya dengan jemarimu, agar kau tak sekedar melihat, tapi juga merasa".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H