Mohon tunggu...
Bintang Anugrah
Bintang Anugrah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi freshman students here, highly interested with economics and social issues.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cegah Stunting dengan Lele Katsu!

20 Januari 2024   23:04 Diperbarui: 20 Januari 2024   23:17 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Stunting merupakan salah satu hal yang masih menjadi permasalahan di Indonesia, hal tersebut juga tidak luput dari kota Surabaya.  di Kota Surabaya. Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat penurunan signifikan dalam prevalensi stunting di Kota Surabaya. Pada tahun 2021, angka prevalensi stunting mencapai 28,9 persen, yang setara dengan 6.722 balita. Namun, pada tahun 2022, terjadi penurunan yang cukup besar sehingga prevalensinya menurun menjadi 4,8 persen, dengan jumlah balita yang terkena stunting mencapai 923 orang. Hal terseut terjadi tentunya berkat kerjasama yang dilakukan oleh berbagai stakeholder yang ada di Kota Pahlawan, salah satunya adalah melalui program yang diusung oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya yaitu program Kampung Emas.

Kampung Emas sendiri merupakan salah satu program kerja tahunan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang berfokus untuk mengatasi masalah stunting yang ada dengan membrantasnya dalam seribu hari kehidupan pertama si kecil. Pada tahun 2023 Dinas Kesehatan Kota Surabaya (yang kemudian disebut dengan Dinkes) bekerja sama dengan Universitas Airlangga dan Insitut Teknologi Sepuluh November menciptakan program Kampung Emas Madani 2.0. Emas sendiri merupakan akronim dari Kegiatan Eliminasi Masalah Stunting. Kerjasama anatara pihak perguruan tinggi dan Dinkes ini saling memberikan keuntungan dianatara para stake holdernya, seperti mahasiswa yang terlibat langsung dalam program kampung emas akan mendapatkan rekognisi SKS sebesar 3SKS yang dapat digunakan untuk penyetaraan KKN selain hal tersebut mahasiswa juga dapat belajar langsung dalam pemecahan maslah yang ada di masyarakat.

Salah satu program yang ada di Kampung Emas ini sendiri adalah "Formulasi Pangan Beriman" yang merupakan kependekan dari Fomulasi Pangan lokal Seimbang, Beragam, berbasis hewani dimana para mahasiswa yang terlibat di dalam program dituntut untuk mencari sebuah bahan pangan hewani yang merupakan primadona di daerah tersebut dan merubahanya menjadi panganan yang menarik perhatian banyak orang.  Ada salah satu kelompok yaitu Kelompok 140 yang berkegiatan di kelurahan Balas Klumprik yang datang dengan ide unik yaitu mengubah lele yang umumnya digunakan untuk penyetan kini naik kelas menjadi katsu. 

Kelompok tersebut menemukan bahwa lele merupakan salah satu bahan pangan yang menarik karena disamping murah dan dapat dibeli oleh seluruh kalangan masyarakat, lele juga merupakan slaah stau hewan yang berprotein tinggi. Menurut sumber website kemenkes dalam satu porsi daging ikan lele mengandung Kalori: 105, Lemak: 2,9 gram, Protein: 18 gram, Natrium: 50 miligram, Vitamin B12: 121 persen dari kebutuhan harian, Selenium: 26 persen dari kebutuhan harian, Fosfor: 24 persen dari kebutuhan harian, Tiamin: 15 persen dari kebutuhan harian, Kalium: 19 persen dari kebutuhan harian, Kolesterol: 24 persen dari kebutuhan harian, Asam lemak omega-3: 237 miligram, Asam lemak omega-6: 337 miligram. Kandungan tersebut tentunya cukup untuk melengkapi kadar konsumsi harian. Langkah yang digunakan dan alat yang dibutuhkan juga terbilang cukup mudah. 

Salah satu mahasiswa dari kelompok 140 yaitu Aisyah membagikan tata cara pembuatan beserta bahan yang diperlukan kepada penulis :

Bahan yang perlu disiapkan adalah 500gr ikan lele, jeruk nipis, garam,  penyedap rasa, kunyit bubuk, telur, tepung serbaguna, dan tepung roti.

sedangkan cara memasaknya terbilang cukup mudah yaitu :
1. Cuci bersih bahan

2. Marinasi dengan garam, penyedap rasa, dan kunyit bubuk

3. Kocok lepas telur, kemudian masukan lele kedalam telur

4. Tirisikan lele dari telur dan balurkan ke tepug serbaguna lalu kemudian telur dan tepung roti, ulangi proses ini selama beberapa kali supaya hasil coatingnya lebih tebal.

5. Goreng dalam minyak panas sampai kuning keemasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun