Mohon tunggu...
Bintang Merah
Bintang Merah Mohon Tunggu... -

...Bila Umurmu Tak Sepanjang Umur Dunia, Maka Sambunglah Dengan Tulisan (Pramoedya Ananta Toer)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Benci Tapi Rindu (bag. 2)

23 Desember 2009   20:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:48 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Bagian 2 :

Berita skandal artis, hubungan asmara yang sebenarnya remeh temeh untuk di publikasikan memiliki rating yang tinggi. Rating tinggi tentu menggiurkan bagi stasiun tivi. Iklan yang masuk bisa bejibun. Jadi production house juga tak bisa disalahkan begitu saja. Televisi mana yang mau menyiarkan tayangan yang tak memiliki rating tinggi. Rating tentu bukan ukuran untuk kualitas sebuah program. Jadi semuanya setali tiga uang.

Infotainment juga sering dikatakan menghalalkan segala cara untuk mencari berita. Caranya dengan memaksa narasumber untuk bicara, kalaupun si narasumber sudah bicara frame berita yang diciptakan justru kebablasan. Fakta yang dihimpun para reporter tertutup dengan narasi yang bombasme dan cenderung sepihak.

Saya kemudian menonton program Just Alvin di Metro TV. Program ini sering juga menampilkan bintang tamu artis yang sedang menjadi buruan pekerja infotainment. Pernah secara kebetulan saya menonton siaran ulang yang menampilkan Tamara Blezinsky. Tamara termasuk pelit membuka hubungan asmaranya dengan Mike Lewis. Di situ Tamara dan Mike Lewis terlihat bahagia dengan hubungan asmara mereka dan tak sungkan bicara blak-blakan. Atau saya pernah menonton saat Tora Soediro dan Mieke Amalia sebelum mereka menikah. Hampir tak ada satu tayangan infotainment pun pernah mendapat pengakuan Tora tentang hubungannya dengan Mieke. Tapi di Just Alvin sekali lagi, mereka tak sungkan saling memuji.

Lalu saya bertanya dalam hati, mengapa artis-artis ini mau buka suara di program Just Alvin tentang skandal atau masalah mereka yang sedang ramai diperbincangkan di infotainment. Jawabannya adalah tak ada pertanyaan yang menghakimi sang artis di Just Alvin. Artis yang diwawancarai, bisa secara langsung menjelaskan semua masalah yang sedang ramai digunjingkan infotainment. Tak ada tendensi menghakimi, tak ada prasangka, semua murni mengklarifikasi, konfirmasi.

Memang talkshow dan infotainment tentu hal yang berbeda. Tapi keduanya sama-sama melakukan proses wawancara, ada narasumber, ada pewawancara. Dan perbedaannya adalah jika di Just Alvin semua yang dikatakan narasumber tidak mengalami editing yang berarti dan satu hal yang paling menonjol adalah tidak ada narasi yang kadang memojokan seperti kebanyakan ada di tayangan infotainment. Inilah yang membuat artis tidak nyaman dan enggan memberi klarifikasi kepada infotainment. Karena sulit mendapat konfirmasi dan klarifikasi dari narasumber inti itulah infotainment selalu menayangkan berita yang sepihak. Ini juga mungkin terbentur deadline, tapi apapun itu ia harus menyampaikan semua fakta secara utuh, gamblang, proporsional dan tidak tendesius.

Tapi teknik mencari berita yang 'bersih' bukan semata-mata milik wartawan politik, ekonomi. Mereka juga mungkin punya celah dan terkadang berbuat kesalahan. Tak arif jika ada klaim mana yang lebih baik dan mana yang lebih menjunjung kode etik jurnalistik.

Semoga saja dengan kejadian ini infotainment lebih berintrospeksi sejauh mana SOP yang mereka miliki diterapkan. Semoga mereka selalu mau 'Cek dan Ricek' dalam meng'Kabar-Kabari' berita, agar kita tak lagi 'Was-Was'. ***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun