3. Upaya penerapan
   Upaya untuk menerapkan nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara ialah dengan kesadaran bersama, saling mengajak teladan yang baik. Kemajemukan masyarakat Indonesia mengindikasikan bahwa Indonesia merupakan negara yang besar. Indonesia adalah negara yang berbudaya dan selalu menginginkan persatuan. Panjangnya histori perjuangan bangsa Indonesia oleh Pahlawan seharusnya sudah menjawab keraguan apakah Indonesia dapat bersatu demi keutuhan bangsa. Dewasa ini, dengan berbagai ancaman yang terus berubah, Warga Negara harus terus belajar dari kesalahan masa lalu, harus selalu berinovasi dan tentunya harus mengutamakan solidaritas dan persatuan. Khusunya ASN harus mengambil tempat terdepan dalam mengupayakan persatuan dan memberikan teladan kepada masyarakat. ASN dengan berbagai instrumen yang dimilikinya harus menciptakan kebijakan yang mensejahterakan dan memenuhi nilai-nilai keadilan. Sehingga, dengan upaya tersebut, diharapkan warga negara dapat mendapat keadilan dalam berbagai aspek mulai dari ekonomi, Kesehatan hingga Pendidikan.
Terpenuhinya berbagai macam kebutuhan masyarakat dapat meminimalisir dan memaksimalkan persatuan dan kesatuan. Misalnya pendidikan yang merata merupakan fase awal dalam pemahaman nilai-nilai wawasan kebangsaan dan bela negara. Hal ini dikarenakan, pendidikanlah yang menjadi tiang penyanggah yang kuat untuk warga negara dapat berpikir dengan kritis dan berpikir kreatif guna menjawab berbagai tantangan dan ancaman dari luar yang dapat mengganggu keutuhan NKRI.
B. Isu Kontemporer
1. Permasalahan
   Kesadaran akan perubahan bagi warga negara khususnya sebagai ASN merupakan hal yang penting untuk dievaluasi. Profesionalitas menjadi ASN tidak akan berarti apapun jika tidak diiringi dengan kesadaran, kepedulian dan partisipasi untuk meningkatkan kemampuan mengenali perubahan lingkungan strategis pada setiap diri ASN. Isu Kontemporer itu sendiri dapat diartikan suatu pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang dan menjadi permasalahan yang masih hangat dibicarakan. Isu kontemporer dapat berkembang karena banyaknya masalah yang timbul akibat berbagai faktor baik dari internal maupun eksternal. Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/ kejadian yang diartikan sebagai masalah. Sehingga kemampuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan lingkungan strategis dan analisis isu-isu kontemporer membutuhkan pemahaman wawasan kebangsaan dan aktualisasi nilai-nilai bela negara yang juga harus di kontekstualisasikan dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari.
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari perkembangan sejarah manusia. Kemudian berkaitan dengan hal tersebut manusia yang dianugerahi kemampuan beradaptasi harus selalu berdiri tegak dalam menjawab berbagai perubahan dan tantangan. Warga negara dengan berbagai profesi dan kedudukannya harus menyadari tantangan apa saja yang dapat tercipta dan bagaimana cara menyelesaikannya. Begitu juga dengan ASN yang harus paham akan fungsi dan tugasnya dan selalu dituntut t untuk bersikap kreatif dan melakukan terobosan (inovasi) dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. ASN dihadapkan pada pengaruh yang datang dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus kehidupan berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika) sebagai konsensus dasar berbangsa dan bernegara. Fenomena-fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap ASN mengenal dan memahami secara kritis terkait dengan isu-isu kritikal yang terjadi saat ini atau bahkan berpotensi terjadi, isu-isu tersebut diantaranya; bahaya paham radikalisme/ terorisme, bahaya narkoba, Cyber Crime, Money Laundry, korupsi, Proxy War.
2. Tantangan
   Dalam menjawab berbagai Isu Kontemporer tentunya memiliki hambatan dan tantangan tersendiri dalam mewujudkannya. Isu yang sedang berkembang dewasa ini sangat beragam dan kompleks. Pemahaman terkait isu-isu tersebut tidak layaknya memahami suatu masalah dari sebab dan akibatnya. Tetapi, Isu Kontemporer termasuk permasalahan yang berakar kuat dan dapat memberikan dampak yang luas. Memahami dan menganalisis suatu isu kontemporer tidaklah cukup jika tidak diiringi pengetahuan dan pengalaman juga dengan persatuan setiap individu sebagai warga negara. Negara hadir untuk melindungi segenap kehidupan bangsa dan negara. ASN sebagai pelaksana kebijakan harus meningkatkan kepekaan diri dan meningkatkan inovasi dalam melayani bangsa.
      Tantangan lainnya terkait dengan kurangnya rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dikonsepsikan dalam Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara. Hal tersebut saling berkaitan erat tatkala menghadapi berbagai Isu Kontemporer yang mengancam keutuhan bangsa dan negara. Selain itu, kurangnya kemampuan inovasi bangsa dalam dunia teknologi informasi juga menjadi ancaman ketika negara Indonesia hanya mengharapkan dan ketergantungan dengan bangsa lain yang sudah maju. Bangsa Indonesia harus benar-benar mandiri dalam berbagai aspek untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri yang mana semuanya berawal dari warga negara terutama generasi muda yang dituntut harus selalu berinovasi.
3. Upaya Penerapan