Ujian akhir bagi sebagian besar siswa di sekolah adalah suatu momok yang menakutkan. Banyak faktor yang mengakibatkan hal itu terjadi, termasuk kurangnya persiapan dan penguasaan materi pembelajaran. Pihak sekolah selalu gencar mengadakan kegiatan menjelang ujian akhir, dari memberikan jam tambahan kepada siswa sampai kegiatan pelatihan-pelatihan (Try out). Bukan itu saja, kegiatan tambahan juga dilakukan siswa itu sendiri diluar jam pelajaran, yaitu dengan mengikuti les dan bimbel.
Berbagai macam kegiatan tersebut  memang diperlukan, namun pelaksanaanya harus dikelola sebaik mungkin supaya hasil yang diharapakn bisa maksimal. Jangan sampai kegiatan-kegiatan tambahan tersebut mengakibatkan siswa menjadi tertekan dan stres menjelang ujian akhir. Perlu disadari dalam menghadapi ujian akhir selain faktor materi ada faktor lain yang juga menunjang pencapaian hasil ujian, yaitu keamanan psikologis. Kedua faktor ini sangat penting, maka dari itu harus ada upaya-upaya jitu untuk mempersiapkannya.
Di bawah ini ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir supaya apa yang tujuan yang di harapkan bisa tercapai secara maksimal.
a.Siapkan mental positif dalam menghadapi ujian akhir
Sikap mental positif sangat diperlukan setiap orang dalam mengahadap atau mengerjakan sesuatu hal, termasuk siswa dalam menghadapi ujian akhir. Selama ini ujian akhir selalu dianggap momok yang menakutkan bagi sebagian besar siswa. Hal itu wajar karena selama ini mungkin mereka selalu diberikan dogma-dogma bahwa kalau mereka gagal dalam ujian maka mereka sudah tidak punya harapan lagi. Hal-hal semacam ini bisa berakibat buruk bagi siswa, tidak jarang juga kita mendapati siswa yang melakukan kegiatan yang irasional seperti ke dukun, paranormal dsb. Maka dari itu mulai sekarang kita harus punya pikiran positif.  Ujian bukan sesuatu yang sulit, jika kita mempersiapkannya secara dini maka hasil optimal pasti bisa kita raih.
b.Tidak memorsir waktu untuk belajar
Belajar adalah baik, namun jika belajar terlalu dipaksakan bisa sangat menekan pikiran seseorang. Belajar harus ada porsinya. Belajarlah secara wajar, hindarilah belajar dengan sistem kebut semalam. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pelajarilah materi pelajaran jauh-jauh hari sebelum ujian berlangsung sedikit demi sedikit.
c.Kurangi belajar dengan cara menghafal
Setiap orang pasti punya gaya belajar masing-masing, termasuk menghafal. Namun menghafal memiliki banyak keterbatasan, mengingat otak kita tidak mungkin bisa menampung semua hafalan dari buku pelajaran yang dipelajari. Memang ada kalanya kita harus menghafal, tapi hafalan tersebut harus kita arahkan pada hal-hal yang penting saja (poin-poinya saja)
d.Diskusikan materi yang tidak dipahami dengan orang lain (guru/teman)
Dalam proses pembelajaran terkadang seseorang mengalami sebuah permasalahan. Jika ada permasalahn yang muncul segera diskusikan hal tersebut dengan teman. Jika belum menemukan jawaban yang memuaskan segera konsultasikan hal tersebut dengan guru mapel pelajaran masing-masing. Dengan cara ini seseorang akan lebih cepat memahami materi pelajaran.
e.Lakukan refresing untuk menghilangkan kejenuhan dan ketegangan pikiran
Dalam belajar terkadang seseorang mengalami tingkat kejenuhan. Jika kejenuhan ini muncul lebinh sesorang melakukan refresing. Hal itu bisa dilakukan dengan banyak cara tergantng dari masing-masing individu.
f.Banyak-banyaklah berdoa
Nah yang terakhir ini adalah hal yang tidak boleh ditinggalkan selain belajar kita harus juga selalu berdoa semoga apa yang kita pelajari bermanfaat. Doa sangat penting, karena dalam doa mengandung dorongan-dorongan positif, yang akan mendorong seseorang untuk lebih yakin pada apa yang dia lakukan. Selain itu semua, juga doa bagian dari ibadah.
By Rona Binham. Faounder: cafemotivasi.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H