Belakangan ini isu gender masih ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat padahal isu gender sepertinya sudah tidak asing di masyarakat, namun sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami secara luas apa itu gender.
Gender merupakan pembagian sifat yang ada pada manusia, yang penentuannya didasari secara sosial maupun kultural. Kesetaraan gender mengangkat persamaan akses, peluang partisipasi, kontrol dan manfaat yang sama antara laki-laki dan perempuan.
Pada hari Rabu (9/08/23) mahasiswa KKN MIT-16 UIN Walisongo Posko 02, salah satu anggota divisi kesehatan dan lingkungan Rossa Ameliya berinisiasi mengadakan seminar kesetaraan gender di Balai RW 03 Sabrangan, Gunungpati. Besar harapan diadakannya seminar gender bisa memberikan pemahaman terkait isu sosial antara laki-laki dan perempuan yang beredar di masyarakat, sehingga masalah gender tidak menjadi persoalan yang diperdebatkan. Maka dari itu kelompok KKN Posko 02 bersepakat mengangkat tema "Ekspetasi Gender Membentuk Masa Remaja Awal".
"Saya berharap dengan diadakannya seminar kesetaraan gender di lingkungan masyarakat Kampung Sabrangan Gunungpati, akan membuka pikiran yang lebih jauh mengenai sebuah perbedaan gender, sehingga tidak ada lagi pembeda antara laki-laki dan perempuan terhadap peran di ranah sosial" tutur Rossa.
Rossa ikut merefleksikan keprihatinannya selaku perempuan, karena pada saat ini budaya patriarki masih menjadi stereotip masyarakat, sehingga perempuan banyak kehilangan perannya.
Salah satu kader PKK RW 03, Ibu Guritno memberikan apresiasi penuh terhadap mahasiswa KKN MIT-16 UIN Walisongo Posko 02 karena bisa menyuarakan isu gender melalui seminar. Hal ini merupakan langkah awal sebuah perubahan serta merefleksikan
sesuatu hal yang menjadi keresahan di masyarakat sekitar.
"Apresiasi luar biasa terhadap kelompok KKN MIT-16 UIN Walisongo Posko 02, saya sangat berterima kasih karena telah memberikan wadah dalam bentuk seminar gender. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk refleksi saya selaku perempuan yang merasakan keresahan sehingga melalui seminar ini bisa menjadi suara yang bisa memberi pemahaman kepada masyarakat" kata ibu Guritno.
Masyarakat Kampung Sabrangan merasa terbantu dalam pemahaman kesetaraan gender melalui FGD yang diadakan Mahasiswa KKN MIT-16 UIN Walisongo Posko 02. Ilham Firmansyah selaku peserta laki-laki pada akhirnya bisa memahami peran laki-laki dan perempuan di lingkungan masyarakat.
"Saya menjadi lebih memahami korelasi antara perempuan dan laki-laki. Tidak semuanya pekerjaan rumah dikerjakan oleh perempuan laki-laki pun bisa membantunya. Karena kodrat itu hanyalah jenis kelamin yang sudah ditentukan secara alamian. Akan tetapi gender bukanlah sebuah kodrat melainkan gender sebuah karakteristik yang dinamis" tutur Ilham.
