4. Menjunjung Hak Asasi Manusia(HAM), karena perbedaan adalah hak setiap orang dan perbedaan tidak menjadi penghalang dalam penegakan HAM.
5. Tidak mudah terpengaruh pada adu domba yang merusak komitmen dalam bertoleransi. Untuk mewujudkan lingkungan yang nyaman dan aman, hendaknya sikap saling menghargai dan percaya harus ditegakkan.
B. Toleransi di Instansi
Dalam lingkungan instansi seperti sekolah, kampus, atau tempat kerja, terdapat banyak perbedaan latar belakang dari setiap individu.
Perbedaan agama, asal daerah, dan kelas sosial merupakan hal yang lumrah terjadi di lingkungan instansi karena tidak ada batasan tertentu bagi siapa saja yang boleh memasuki lingkungan tersebut. Di instansi, toleransi berarti menghargai perbedaan latar belakang teman belajar dan rekan kerja baik dalam hal budaya, agama, atau pendapat. Instansi yang menerapkan nilai-nilai toleransi cenderung memiliki suasana kerja yang lebih inklusif, di mana setiap individu merasa dihargai dan diberikan kesempatan yang sama untuk berkembang tanpa adanya diskriminasi.
Perbedaan dalam instansi merupakan sebuah peluang besar dalam mengembangkan relasi, ide, dan kreativitas sehingga setiap individu bisa mengembangkan dirinya lewat perbedaan dengan cara bertoleransi.
C. Toleransi di Masyarakat
Toleransi dalam masyarakat merupakan hal yang tidak terlalu menonjol karena masyarakat cenderung hidup dalam kelompok-kelompokÂ
yang mempunyai banyak persamaan. Namun ini tidak menutup kemungkinan bahwa ada perbedaan dalam masyarakat.Â
Masyarakat yang toleran akan lebih mudah mengatasi perbedaan dan potensi konflik yang muncul.
Pendidikan tentang pentingnya menghargai perbedaan merupakan hal yang harus ditanamkan kepada masyarakat dan diimplementasikan oleh masyarakat. Kehidupan masyarakat yang toleran akan lebih kuat dalam menghadapi tantangan dan lebih siap untuk membangun perdamaian.