Selamat malam dan salam metal untuk kau semua bro... Arrrggggghhhh....
Langsung Bro..
Pasca kegagalan di Piala Walikota Padang, Semen Padang kembali gagal total dan diluluhlantakkan oleh lawan-lawan mereka di ajang Pra musim SCM Cup yang digelar di Stadion Agus Salim Padang.
Persebaya menghajar mereka 1-0, Sriwijaya FC menggahahi dengan skor 2-1 dan terakhir Persija pada malam ini menyempurnakan kekalahan Semen Padang dengan skor yang sangat telak dan memalukan 1-4.
Setelah dikalahkan Sriwijaya, manajemen langsung mengevaluasi pemain mereka. Satu keputusan mereka adalah dengan memutus kontrak Herman Dzumafao yang dianggap tidak menunjukkan kontribusi positif dalam beberapa pertandingan. Fokus penambahan pemain di lini belakang terutama pasca kepergian Dafid Pagbe menjadi alasan mereka melepas Herman.
Nah, selain faktor teknis di lapangan, kekalahan yang diderita ini oleh sebagian fans dianggap sebagai 'karma' bagi manajemen Semen Padang yang secara terang-terangan menyatakan dukungan mereka kepada La Nyalla untuk maju ke kursi no 1 PSSI. Ya, dukungan oleh manajemen ini dianggap sebagai langkah mundur dari Semen Padang yang selama ini dianggap selalu konsisten dalam mendukung kemajuan sepakbola nasional dan menentang indikasi permafiaan di Sepak Bola Indonesia.
Meski ditentang fans, namun manajemen tetap teguh pada pendirian mereka dalam memberi dukungan terhadap La Nyalla.
Mungkin tidak ada hubungan secara langsung antara dukungan manajemen ini dengan hancur leburnya Semen Padang di kandang sendiri di ajang SCM Cup kali ini, namun kekalahan tersebut sepertinya menjadi cambuk keras terhadap manajemen yang sepertinya tidak begitu antusias dalam mendatangkan pemain berkualitas dalam menghadapi ISL 2015.
Dengan materi yang tidak jauh berbeda dengan musim lalu dan bahkan cenderung berkurang pasca ditinggal Osas Saha dan Pagbe di lini belakang serta ditambah dengan sikap manajemen Semen Padang yang berubah 180 derjat terhadap pencalonan ketua PSSI, maka jangan heran keberuntungan Semen Padang pada musim lalu yang tampil cukup impresif di ISL tidak akan terulang pada ISL 2015 ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H