Mohon tunggu...
Ponpes Bina Umat Yogya
Ponpes Bina Umat Yogya Mohon Tunggu... Guru -

Anak2 belajar mengaji, mendalami ilmu agama dan juga pengetahuan umum. Berorientasi dunia dan akhirat menjadi landasan utama. Pondok Pesantren Bina Umat Yogyakarta PAUD, TK, MI, SMP & SMA Islam Terpadu Bina Umat Setran, Sumberarum, Moyudan, Sleman, Yogyakarta Telp/sms/wa : 08117571580

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Santri di Pojok Masjid

27 Desember 2016   14:15 Diperbarui: 27 Desember 2016   14:25 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mentari ada di sebelah barat sana ketika adzan ashar bergema. Salah satu siswa melantunkan dengan merdu ajakan menuju kemenangan tersebut. santri2 tampak bergegas menuju masjid Darul Iman Pesantren Bina Umat. Deretan sandal sudah rapi sejak mereka masuk ke masjid. Mendalami rumah Allah dan menunaikan sholat tahiyyatul masjid atau qobliyah ashar.

Iqomah berkumandang segera setelah timer adzan berdering. santri2 serentak bediri berbaris rapi dengan kaki menginjak garis lurus, bersiap mengikuti instruksi sang imam. sawwuu sufuufakum fisholah, fainna taswiyatas sufuuf min tamaami sholah, instruksi imam Ust Wildan Rosyid di depan jamaah. Allahu akbar... sholat dimulai.

Allahu akbar, penulis mengikuti imam. Berdiri bershof di barisan paling depan sebelah kanan, bergabung bersama santri kelas 7A. tahun pertama di pesantren ini. Berurutan berdiri dari kanan : Rosyid Mustaqim Bin Syarqowi, Dzikri Al Banna Bin Hardiansya, penulis, Abigel Aifa Bin Ayi Supriyadi, dan sebelah kirinya Fatih Ikhwandoko bin Wijantoro asal Batam.

Sang imam masih posisi tilawah al fatihah, meskipun disirriyahkan saja. Tetapi, ashar kali ini memang beda dan terasa kurang khusu', kenapa ??

Penulis sudah berusaha stay coll dengan keadaan untuk khusyu', tetapi godaannya terlalu berat, kenapa ??

Sebelah kanan penulis, dzikri dan aqim belum juga takbirotul ikhram memulai sholat, bahkan berantem bercanda pukul-pukulan. dzikri menjewer aqim dan begitu juga sebaliknya. Bahkan dzikri memutar2kan tangannya bagai jurus tangkisan saat latihan silat. dan tidak segera takbir...

Sebelah kiri penulis, abigel dan ikhwan tidak kalah serunya bercanda dan berantem. tidak #soto2nan dan poles2an kepala dan candaan lainnya. Terlebih abigel menunduk sibuk merapikan sarungnnya yang dilipat diperutnya. Haduh, gimana nih anak2 kok gak segera takbir, bikin gak konsen saja penulis berdiri sholat diantara mereka.

Kira2 beberapa detik sebelum takbir rukuk, barulah berempat siswa tadi takbirotul ihram, dan tenang mengikuti imam sholat, dan usailah bercandanya saat sholat...

hadeuh, anak2 ini memang tidak jauh dari masa kecil guru dan orang tuanya. Kira2 begitu tidak ya ?? saya harus akui iya. Masa saya smp kelas 7, dan belum masuk pesantren. Alhamdulillah, sekarang sudah bertaubat.....

Selamat sore ayah bunda, doakan kami selalu ya..

mencintai santri @binaumatponpes, 20 April 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun