Mohon tunggu...
Ponpes Bina Umat Yogya
Ponpes Bina Umat Yogya Mohon Tunggu... Guru -

Anak2 belajar mengaji, mendalami ilmu agama dan juga pengetahuan umum. Berorientasi dunia dan akhirat menjadi landasan utama. Pondok Pesantren Bina Umat Yogyakarta PAUD, TK, MI, SMP & SMA Islam Terpadu Bina Umat Setran, Sumberarum, Moyudan, Sleman, Yogyakarta Telp/sms/wa : 08117571580

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Scabies Anak Pesantren

1 Mei 2016   13:22 Diperbarui: 1 Mei 2016   14:52 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memasuki kelas dengan tersenyum. Tiada ibadah paling mudah kecuali itu. Jam 06.55 di kelas 8A2 yang anaknya rajin2 itu. Ada 18 siswa, hadir 16, dan absen 2. Naufal Aqila piket jaga pondok dan Naufaldy Riko sakit.

Mengajar kelas ini memang menyenangkan. Semangat jam pertama itu beda dengan setelahnya. Hampir tidak ada siswa yang buku pelajarannya ketinggalan. Selain juga anaknya pinter dan sholih.

Teringat beberapa siswa adik kelas ini yang sakit kena scabies. Virus gatal yang menjangkiti siswa sekolah berasrama. Termasuk salah satunya pesantren kita.

Yaa akhi, adakah antum yang kena gatal2 scabies ??? tanyaku.

Gak ada ust, kita kelas delapan gak ada yg kena sama sekali, jawab salah satu siswa kelas 8a2.

Kalau kelas 8a1 ada yang gatelen gituan gak ??, tanya saya lagi.

Gak ada juga ust, jawab serempak.

Loh, kok cuman kelas tujuh ya ?? Pikir saya.

Kelas 7a2 paling banyak kena gatal itu, kata habib yang kebetulan piket dengan aqila.

Itu adik kelas tujuh masih masa penyesuaian ust, dulu kami juga begitu saat tahun pertama dipondok. Saya, Rajih, Robby, Labib pernah ngerasakan sakit #scabies, tapi sekarang sudah tidak sama sekali, kata Aqila sambari menunjukkan bekas luka bisul yang sudah kering.

Jadi, gatal scabies itu ternyata hanya menjangkiti siswa yang baru masuk asrama. Masa penyesuaian dengan ekosistem pesantren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun