Mohon tunggu...
Khalishah Nabila Firdaus
Khalishah Nabila Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya merupakan seseorang yang menyukai karya fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Adab dalam Praktik Retorika Dakwah

25 Juni 2024   17:14 Diperbarui: 25 Juni 2024   17:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Praktik retorika dalam dakwah harus mencakup adab. Segala hal yang baik harus digunakan, dan yang buruk harus dihindari. Ini berlaku bagi komunikator (orator dan dai) dan komunikan (audiens dan mad'u).


Secara umum, adab dalam Islam merujuk pada aturan sopan santun yang bersumber dari al-Qur'an, digunakan untuk komunikasi dialogis antar manusia. Dalam Islam, adab menduduki posisi yang lebih tinggi daripada ilmu.

Dalam komunikasi Islam (dakwah), kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti sangat diutamakan. Komunikasi Islam tidak hanya fokus pada hasil tetapi juga pada proses, menunjukkan pentingnya adab dalam retorika dakwah.

Dalam Islam, adab dan akhlak berbeda. Adab adalah aturan yang bersifat memaksa, sedangkan akhlak adalah respons hati yang spontan dan tidak dipaksakan. Akhlak adalah respons alami yang muncul saat ceramah atau pidato, bukan karena aturan agama atau budaya. Akhlak dapat dipelajari, diulang, dan dibiasakan.

Secara aksiologis, adab membantu orator dan dai menjadi pribadi yang lebih baik dalam berpikir dan bertindak sesuai konteks waktu dan tempat. Dalam retorika, ini disebut ethos, yang memengaruhi komunikan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, adab retorika dapat dipahami sebagai berikut: Pertama, adab retorika dakwah adalah aturan tentang kesopanan, keramahan, dan budi pekerti saat berbicara untuk mengajak orang berbuat baik, yang ditujukan kepada orator atau dai.

Kedua, adab retorika dakwah adalah aturan tentang apa yang baik dan buruk, yang harus diikuti saat berdakwah atau berpidato, menekankan pentingnya menghindari kesalahan.

Ketiga, adab retorika dakwah mencerminkan kualitas dai dan orator yang tampil di berbagai media, baik tradisional, konvensional, maupun media sosial.

Dai dan orator yang mempraktikkan adab retorika dakwah akan mendapat pujian, sedangkan yang mengabaikannya akan mendapat kritik dari netizen. Respons negatif di dunia digital bisa sangat menyakitkan.

Penting untuk menyampaikan pesan dakwah dan membuatnya informatif, persuasif, dan rekreatif. Namun, yang paling penting adalah menjalankan kesopanan, keramahan, dan budi pekerti dalam seluruh proses tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun