Jakarta sudah menjadi kota yang ramai dengan kendaraan terutama kendaraan pribadi. Yang terjadi dan dipermasalahkan oleh warga saat ini adalah kemacetan yang sering terjadi, maka mengganggu perjalanan masyarakat. Masalah ini sudah lama terjadi dan sampai sekarang belum bisa diselesaikan oleh pemerintah. Semakin lama, Jakarta dipenuhi dengan kendaraan pribadi yang dari tahun ke tahun semakin menambah jumlah kendaraannya. Sebenarnya masyarakat pastinya tidak ingin hal ini terjadi setiap hari dan di jam yang sama karena jam yang saatnya sedang terjadi kemacetan adalah ketika pekerja dan anak sekolah berangkat, lalu ketika sore hari saatnya mereka pulang. Pastinya mereka ingin pulang dengan nyaman. Menurut Bambang Susantono dari finance.detik.com, terjadinya kemacetan di Jakarta disebabkan oleh tidak seimbangnya permintaan dan penawaran jalan raya, semua memilih untuk berkendara di jalan raya dan sistem transportasi umum belum jalan dengan baik.
Jika masalah ini cepat diselesaikan dan pemerintah mempunyai solusi yang tepat, Jakarta mungkin akan menjadi kota yang jauh lebih teratur dari sebelumnya. Pemerintah seharusnya mempunyai kesadaran untuk mengurangi kendaraan yang masyarakat miliki dikarenakan Jakarta sudah menjadi kota dengan polusi dan banyaknya kendaraan yang ada.
Pemerintah bisa membuat solusi untuk mencegah masalah ini terjadi lagi. Solusi yang tepat adalah untuk membatasi kendaraan pribadi yang masyarakat Indonesia miliki. Jika kendaraan pribadi yang terlalu banyak, maka akibat dari isu ini adalah kemacetan. Pembatasan jumlah kendaraan yang cukup banyak bisa juga membantu unyuk mengurangi kemacetan yang ada karena yang membuat kemacetan ini adalah banyaknya kendaraan yang belum tentu cukup untuk kapasitas jalanan yang ada. Kendaraan selalu bertambah di Jakarta hingga menjadi kota dengan lautan kendaraan. Berdasarkan antarajateng.com, Di tahun 2012, jumlah transportasi yang ada di Jakarta bertambah 1,3 juta yaitu dari 11 juta pada tahun 2010, bertambah ke 12 juta di 2011 dan di tahun 2012 ini jumlahnya adalah sekitar 13,5 juta.
Solusi lain yang mungkin bisa membantu untuk mengurangi masalah ini adalah untuk memperbaiki sistem transportasi umum di Jakarta. Kondisi transportasi umum selama ini sangat buruk. Transportasi umum atau angkutan umum bisa juga membantu untuk mengurangi kemacetan karena bisa lebih dari 10 orang yang ada di angkutan umum. Tetapi cara supir-supir angkutan umum mengendarai transportasi umum itu juga belum benar karena mereka mengendarai seenaknya mereka dan sering berhenti di tempat yang seharusnya mereka tidak berhenti. Supir angkutan umum masih mengendarai angkutan umum dengan ugal-ugalan. Berdasarkan merdeka.com, di tahun 2012, sejumlah 772 kasus supir-supir suka menerobos jalur busway, 1.734 kasus pelanggaran rambu letter S yaitu “Stop”, 2.250 kasus transportasi umum yang melanggar naik dan turun penumpang. Dari bisnis.com, menurut Abadi Tulus, seorang Anggota Pengurus Harian Yayas dan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), masyarakat Jakarta sekarang tidak berminat untuk menggunakan transportasi umum dan lebih memilih kendaraan masing-masing. Jumlah orang yang menggunakan transporatsi umum di tahun 2012 sangat menurun. Pada tahun 2005, sebanyak 38% orang yang berminat tetapi pada tahun 2012 ini, hanya 11.5%.
Membuat jalan lebih banyak atau membesarkan jalan untuk kendaraan-kendaraan di Jakarta juga bisa membantu untuk mengurangi kemacetan. Banyaknya jumlah kendaraan yang ada tidak sejumlah jalanan yang bisa ditampung. Salah satu masalah yang membuat Jakarta macet adalah kekurangannya jalanan yang ada. Lebih besar jalanan yang ada, Jakarta lebih bisa menampung kendaraan yang lebih banyak. Informasi yang didapat dari antarjateng.com, jumlah panjang jalanan saat ini adalah 7.208 kilometer, sedangkan jalanan yang diperlukan untuk menampung semua kendaraan yang ada di Jakarta adalah 12 ribu kilometer. Jumlah kendaraan dan jumlah jalanan yang ada sangat jauh berbeda dan sangat lebih dari kapasitas jalan.
Kemacetan sudah menjadi masalah yang cukup besar dan lama di Jakarta. Pemerintah pasti menyadari bahwa masyarakat di Jakarta sering menghadapai kemacetan hampir setiap hari. Sebenarnya banyak solusi yang bisa dilakukan oleh pemerintah di mulai dari sekarang. Ada solusi jangka panjang yaitu membuat jalan lebih banyak dan panjang, lalu solusi dengan jangka pendek yaitu untuk membatasi kendaraan pribadi yang dipunyai oleh masyarakat atau merubah dan memperbaiki system transportasi umum yang ada supaya bisa mengangkut lebih banyak orang yang ada. Jika pemerintah cepat memperbaiki masalah ini, Jakarta akan menjadi kota yang lebih teratur, lebih disiplin dan walaupun populasi Jakarta bertambah, kota ini tetap menjadi kota yang damai karena meski ramai tetapi tetap teratur.
Bibliografi
"Jumlah Kendaraan Di Jakarta Melebihi Kapasitas Jalan." ANTARA Jateng :. N.p., n.d. Web. 22 Oct. 2012. .
"Sopir Angkutan Umum Jakarta Masih Ugal-ugalan." Merdeka.com. N.p., n.d. Web. 22 Oct. 2012. .
"Ini Penyebab Kemacetan Jakarta Versi Kemenhub." Detik Finance :. N.p., n.d. Web. 22 Oct. 2012. .
"Bisnis Indonesia - Bisnis.com." ANGKUTAN UMUM: Kondisi Armada Kian Buruk. N.p., n.d. Web. 22 Oct. 2012. .
Catatan: Tulisan ini adalah tugas akhir paragraf argumentasi yang ditulis oleh Kirana Nasywadara, salah seorang siswa kelas 7 di Sekolah Cikal-Amri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H