Mohon tunggu...
Titin Rahmawati
Titin Rahmawati Mohon Tunggu... Perawat - Jarang pake sendok

married

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Dibalik Fenomena Mengunggah Foto Diri dalam Keadaan Sakit

16 Januari 2015   23:26 Diperbarui: 4 April 2017   17:34 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perilaku orang sakit kadang-kadang membuat kita heran. Trend saat ini adalah mengunggah foto sedang sakit, baik itu diri sendiri yang terlihat pucat dengan tangan terpasang selang infus ataupun bagian tubuh yang sedang sakit. Menurut penulis, ada beberapa hal seseorang melakukan hal ini:

1.Meminta doa untuk kesembuhan

Kita tentunya sebagai orang yang beriman percaya bahwa Tuhan adalah sumber kesembuhan dan meminta kesembuhan itu adalah melalui doa. Makin banyak yang mendoakan, makin mujarab doa tersebut. Bagaimana cara memberitahu mereka agar mendoakan kita? Dengan media social, berita dapat menyebar dengan cepat ke banyak orang. Bagi beberapa orang, tulisan “doakan saya supaya cepat sembuh” tidaklah cukup. Harus disertai foto untuk menunjukkan betapa gawatnya penyakit yang sedang dihadapi saat ini.

2.Mencari perhatian ke seseorang

Keadaan sakit adalah hal yang paling ampuh untuk menarik empati maupun simpati dari seseorang. Baik itu keluarga, kerabat, sahabat, teman, ataupun seseorang yang disukai. Seseorang mengunggah foto “sedang sakit” dengan harapan mendapat tanggapan dari orang yang disukainya. Dengan tanggapan itulah dia bisa menilai apakah dia orang yang berarti, sekedar teman atau bahkan sekedar kenalan saja. Lebih parahnya mungkin dia tidak kenal dan tidak mau peduli

3.Media berkeluh kesah

Respon seseorang terhadap keadaan sakit berbeda-beda dengan alas an yang berbeda-beda pula. Sebagai contoh, ada orang yang merasa senang terkena penyakit karena dengan itu dia bisa berhenti sejenak dari pekerjaannya namun tetap mendapat gaji. Ada yang tidak senang, namun menerimanya dengan tabah dan sabar. Paling buruk adalah mereka yang sudah terkena penyakit namun kerap marah-marah dan tidak menerima kenyataan. Menyertakan foto diri sedang sakit, tangan dengan selang infuse, dan ditambah caption yang menyiratkan keputusasaan. “Ya Allah, mengapa engkau memberi cobaan ini. Sakit maag, gak bisa ujian deh”, sedangkan diketahui dia suka makan makanan yang mengiritasi lambung.

4.Eksistensi diri

Mungkin alas an inilah yang paling banyak menginspirasi seseorang memajang fotonya yang sedang sakit. Baik itu dirinya yang terbaring lemah, terpasang selang oksigen, terpasang selang infus, sukur-sukur tak memajang fotonya yang terpasang selang kateter (ups). Selebritis kita pun banyak yang melakukannya, seperti Syahrini dan Julia Perez. Anehnya walaupun sedang sakit, make up nya tetap saja ada, bahkan bulu mata palsu tetap terpasang. Mereka yang bukan selebritis tidak lupa eksis saat sakit. Kebiasaan memotret diri sendiri tak bisa dihilangkan walau keadaan pun tidak mendukung. Belum dijepret kamera sehari saja, rasanya seperti ada yang kurang dan tidak bisa tidur. Jika orang-orang seperti ini ada di China, tentu mereka akan ditempatkan di panti rehabilitasi seperti orang yang kecanduan game atau media social.

***

Memajang foto sendiri yang sedang sakit bukan perilaku yang melanggar hukum, namun ada baiknya mengunggah foto yang mempunyai nilai moral. Bukan hanya keluh kesah atau numpang eksis. Di caption foto bisa ditampilkan keterangan yang diberikan petugas kesehatan. Misalnya “Hari ini masuk rumah sakit karena asam lambung. Dokter bilang terlalu banyak makan pedas dan asam. Teman2 dikurangi ya makanan pedas dan asam, biar gak sakit kayak saya. Mohon doanya supaya cepat sembuh”. Sekiranya ini bisa menambah nilai posting, siapa tau bisa mengingatkan yang melihat agar lebih menjaga kesehatan.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun