Mohon tunggu...
Bims Rama
Bims Rama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya SATRIA BIMA SASI RAMADHAN hobi saya bermain sepak bola , saya juga merupakan pribadi yang mempunyai rasa ingin tahu yg sangat tinggi , disini saya ingin menulis tentang topik "PENDIDIKAN"

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi di Sektor Pendidikan

22 Agustus 2024   23:00 Diperbarui: 23 Agustus 2024   02:38 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di era modernisasi yang pesat, sektor pendidikan menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan identitas dan kearifan lokal. Dampak dari modernisasi adalah cara belajar dan belajar kita semakin canggih Namun, eksistensi pendidikan berbasis kearifan
lokal tetap menjadi elemen penting dalam membentuk karakter dan identitas budaya bangsa.
Pendidikan berbasis kearifan lokal berfokus pada integrasi nilainilai, tradisi, dan pengetahuan lokal ke dalam kurikulum pendidikan.

Pendekatan ini mengajarkan siswa untuk lebih mengenal budaya leluhurnya , Misalnya, dalam konteks pendidikan di daerah Bali, pelajaran tentang upacara adat, seni tari, dan bahasa daerah menjadi bagian yang mendukung pemahaman mendalam tentang budaya Bali.
Di tengah arus modernisasi, di mana teknologi dan metode pendidikan baru sering kali menjadi prioritas utama, penting untuk menyeimbangkan antara adopsi inovasi dan pelestarian kearifan
lokal. Integrasi kearifan lokal dalam pendidikan bukan berarti menolak kemajuan teknologi, tetapi lebih kepada menggabungkan dua aspek tersebut secara harmonis. Misalnya, penggunaan teknologi digital untuk mendokumentasi dan promosi kebudayaan lokal dan juga memperluas jangkauan pengetahuan budaya ke masyarakat yang lebih luas tanpa mengorbankan substansi kearifan lokal itu sendiri.

Eksistensi pendidikan berbasis kearifan lokal juga memegang peranan penting dalam penguatan identitas nasional. Dalam konteks globalisasi, di mana budaya lokal sering kali terancam oleh budaya asing yang dominan, pendidikan berbasis kearifan lokal dapat berfungsi sebagai benteng yang melindungi dan memperkuat jati diri bangsa. Melalui pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai lokal, generasi mendatang dapat memahami dan menghargai kekayaan budaya mereka, serta mengintegrasikan pengetahuan tersebut dengan perkembangan modern. Pada intinya adalah modernisasi dan tradisi dapat saling melengkapi untuk mempersiapkan individu dalam menghadapi dunia, tapi dengan tidak melupakan warisan budaya yg menjadi harga diri bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun