Mohon tunggu...
Bimo Wicaksono
Bimo Wicaksono Mohon Tunggu... Administrasi - Tidak suka menulis tapi pengen menulis, ya bismillahirohmannirohim semoga bisa menulis . . .

Olahraga | Badminton | Kuliner | Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Politik

8 Jenderal Target Penculikan G30S, Siapakah Mereka?

1 September 2020   13:46 Diperbarui: 1 September 2020   15:18 5351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingatkah peristiwa G30S PKI? G30S PKI atau Gerakan 30 September PKI adalah peristiwa kudeta yang berakhir tragis pada 30 September malam hingga 1 Oktober 1965, peristiwa tragis yang merenggut putra-putra terbaik bangsa yang saat ini dikenal sebagai Pahlawan Revolusi terdapat delapan target senapan pasukan Cakrabirawa tersebut.

Siapakah nama nama 8 Jendral yang menjadi Target Penculikan PKI?

  1. Jenderal AH Nasution merupakan salah satu tokoh yang menjadi sasaran G30S/PKI karena anti-komunis, namun berhasil meloloskan diri, sayangnya yang menjadi korban adalah putrinya yang bernama Ade Irma dan ajudannya, Lettu Pierre Tendean. Jendral AH Nasution merupakan konseptor Dwifungsi ABRI, yaitu ABRI tidak harus berada di bawah kendali sipil, namun pada saat yang sama tidak boleh mendominasi sehingga menjadi sebuah kediktatoran militer. Kemudian konsep dwifungsi ABRI diadopsi selama Presiden Soeharto menjabat.
  2. Jenderal TNI Ahmad Yani. Ia merupakan Panglima Angkatan Darat ke-6 di era Presiden Sukarno. Ahmad Yani lahir pada 19 Juni 1922. Jenderal Ahmad Yani adalah kepala staff Komando Operasi Tertinggi AD, dia dibunuh oleh anggota G30S/PKI dirumahnya, karena Ahmad Yani dianggap salah satu jenderal yang anti komunis, jenderal Ahmad Yani menolak usulan DN Aidit tentang pembentukan Angkatan Ke-5 yakni buruh dan tani dipersenjatai.
  3. Letnan Jenderal Anumerta Suprapto juga menjadi korban G30S PKI. Ia yang lahir 20 Juni 1920 ini juga sempat berhasil meredam pemberontakan PKI di berbagai wilayah. Letnan Jenderal Anumerta Suprapto diculik dari rumahnya dan dibantai di lubang buaya, Letnan Jenderal Anumerta Suprapto juga menolak usulan DN Aidit untuk membentuk Angkatan Ke-5 yakni buruh dan tani dipersenjatai, Jabatan Letnan Jenderal Anumerta Suprapto adalah Deputi II Menteri / Panglima AD Bidang Administrasi.
  4. Letnan Jenderal Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono lahir di Surabaya, Jawa Timur, 20 Januari 1924 dan dibunuh dalam peristiwa G30S/PKI beliau dibantai di lubang buaya, Letnan Jenderal Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono salah satu dari Brain Trust AD, Kelompok jenderal pemikir di AD atau para Dewan Jenderal menurut PKI, jabatan Letnan Jenderal Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono Deputi III Menteri / Panglima AD Bidang Perencanaan dan Pembinaan.
  5. Letjen Siswondo Parman adalah tokoh militer Indonesia, ia meninggal dibunuh pada peristiwa G30S/PKI karena menolak pembentukan Angkatan Ke-5, Jabatan Letjen Siswondo Parman adalah asisten I Menteri/Panglima AD Bidang Intelijen. Letjen Siswondo Parman dijemput di rumahnya oleh pasukan berseragam Tjakrabirawa (Istana Garda) Ia dimasukkan ke dalam truk dan kemudian ditembak mati sebelum dibuang ke Lubang Buaya.
  6. Brigjen Donald Isaac Panjaitan dijemput dan menyerahkan diri oleh gerombolan PKI setelah itu ditembak mati untuk dibuang bersama korban yang lain. Brigjen Donald Isaac Panjaitan masuk dalam target PKI karena berhasil membongkar penyelundupan senjata dari RRC untuk PKI.
  7. Mayjen Sutoyo Siswomiharjo lahir di Kebumen, 23 Agustus 1922, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo dibohongi dengan dalih dipanggil Presiden RI pertama Ir. Soekarno, tapi ternyata beliau diculik dan dibantai di lubang buaya karena sebelumnya ia menolak pembentukan Angkatan ke 5, jabatan Mayjen Sutoyo Siswomiharjo adalah Inspektur Kehakiman/ Oditur Jenderal Angkatan Darat.
  8. Brigjen Ahmad Sukendro bekas komandan intel kepercayaan Nasution yang kemudian jadi menteri, mengendus bahaya yang akan menyergap Sukarno, Brigjen Ahmad Sukendro adalah sosok penting di tubuh militer. Namanya masuk dalam grup jenderal elite yang dekat dengan AH Nasution maupun A. Yani, bagi PKI perwira intelektual seperti A Sukendro ini merupakan bahaya besar, maka dari itu Brigjen Ahmad Sukendro menjadi salah satu target penculikan oleh kelompok ini, beruntungnya Presiden Soekarno meminta Sukendro menjadi anggota delegasi untuk peringatan Hari Kelahiran Republik Cinha 1 Oktober 1965 sehingga ia lolos dan selamat dari penculikan di malam pembunuhan para jenderal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun